Oleh : Lagut
Bakaruddin
Jurusan Ilmu Sejarah, FIB, Universitas Jambi
Mahasiswa Musi Rawas Utara
(E-Mail:
Lagutbakarudin@gmail.com)
Pada
awal kedatangan Islam ke Indonesia, masyarakat Indonesia menganut kepercayaan Hindu-Budha dan kepercayan lokal. Begitupun di daerah Sumatera Selatan
yang kita kenal dahulunya yaitu
Kemaharajaan Srwijaya yang cukup tersohor di Asia Tenggara, bahkan dunia. Dalam
perkembangannya Sriwijaya mampu menjadi Kerajaan Super Power yang menguasai lalu
lintas di Asia tenggara pada saat itu. Kemaharajaan Sriwijaya Palembang mulai
melemah setelah di tundukan oleh majapahit, ekspedisi Pamalayu oleh Singasari ke
negeri Melayu, bahkan di akhir masa sriwijaya banyak daerah-daerah taklukan Sriwijaya yang melepaskan diri dari Sriwijaya. Kemudian berkembangnya Islam yang
di duga telah ada pada abad ke 7 M di pantai Sumatera.
Rekonstruksi
masuknya Islam ke Indonesia di perjelas oleh Ibnu Battuta,
seorang musafir Maroko, yang dalam perjalananya dari Bengala (India Selatan)
ke Tiongkok singgah di Samudra Pasai, Sumatera pada tahun 1345. (Saifulllah,
Sejarah Islam Asia Tenggara: 2010). Sekitar abad ke 14 laporan dari Ibnu Batuta seorang musyafir dari maroko bahwa dia pernah singgah di pantai
Sumatera, dia menjumpai penduduk pesisir Sumatera telah beragama Islam dan
sebagian masih menganut kepercayaan lokal.
Runtuhnya
Sriwijaya sekitar abad ke 12 dan 13,
seoalah-olah tidak ada kesinambungan sejarah dengan “Kelahiran” Pelembang.
Palembang memulai lembaran catatannya dengan Sejarah Melayu, yaitu sang Sapurba, yang berpuyang dengan Iskandar
Zulkarnain, turun di Bukit Siguntang Mahameru. Lembaran kedua catatatan
Sejarah Palembang datang dari babad/Sejarah Jawa, termasuk Banten dan
Cirebon. Babad yang paling berpengaruh adalah babad tanah Jawi. Lembaran ini mengetengahkan Ario Damar dan Raden
fatah. Kedua tokoh legendaris ini mengikat masa lalu Palembang, majapahit dan
Demak. (Djohan Hanafiah. Citra Budaya dan Sejarah Palembang: 1995).
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar