Pidie Jaya-mediaadvokasi.id
Pelaksanaan Rangkaian Upacara dan kegiatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUTRI) ke 77 di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, terkesan lain dari yang lain. Bahkan jadwal rundowm kegiatan Upacara untuk Hari H, tidak dimiliki panitia upacara.
Beberapa wartawan telah berusaha menelpon dan menjumpai ketua Panitia Upacara HUTRI 77, A. Jalil, yang juga Kepala Kesbangpol Pidie Jaya, tidak tahu-menahu tentang rundown yang diminta wartawan.
"Untuk rundown acara silahkan jumpai MC saya, di Pendopo Bupati, tidak ada sama saya," ucap A.Jalil.
Namun setelah didatangi mc di Pendopo Bupati, malah mengatakan tidak ada tata tertib (rundown) yang tertera jadwal acara besok tanggal 17 besok.
Hal tersebut malah disindir oleh salah seorang anggota LSM, yang merasa terkejut, masak acara sebesar ini tidak ada rundown
"Acara sebesar ini panitia tidak memiliki rundown, sungguh aneh dan tidak masuk akal. Saya saja dalam acara pertandingan tingkat desa yang saya buat, sebagai panitia, tetap memiliki rundown, masak acara 17 Agustus tingkat kabupaten tidak memiliki rundown. Aneh," kata Dona.
Hal senada juga disampaikan Kepala Disporapar Pidie Jaya, Saifuddin, bahwa kesbangpol wajib ada rundown dan mesti diberikan jika diminta wartawan," ucap Saifuddin.
Anehnya lagi, menjelang jam 23.00 tanggal 16/8, pihak Kesbangpol juga tidak mau memberikan rundown kepada awak media. Hal ini terkesan Kesbangpol yang menfasilitasi Kegiatan dan Upacara HUTRI, terkesan belum siap menjadi Panitia acara sebesar itu.
Bahkan pada saat pelaksanaan pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang berlangsung di Pendopo Bupati Pidie Jaya, pelaksanaan terkesan amburadul. Di mana, pegukuhan Paskibraka itu dilakukan dalam kegelapan yang tanpa dilengkapi dengan penerang.
Begitu juga para tamu baik dari SKPK maupun undangan lainnya, tidak disediakan tempat duduk, malah dibairkan berdiri bergerombolan begitu saja. Hal itu menunjukkan kepanitiaan peringatan HUT RI ke 77 yang di komandoi Kesbang pol Pidie Jaya amburadul dan tak becus.
Bukan hanya itu saja, pada pelaksanaan malam Taptu, yang seharusya meriah, tetapi tampak biasa-biasa saja. Lebih ironis lagi, barisan pasukan anggota Taptu, tidak semua memegang obor, padahal anggaran yang digelontorkan untuk peringatan HUT RI ke 77 mencapai kurang lebih Rp 1 miliar.
Di hari H juga, para petugas keamaan yang sangat lelah mengatur lalu lintas dan keamanan di acara kegiatan juga tidak dipeduli. Padahal acara 17 Agustus tahun 2022, merupakan momen teristimewa karena sudah dua tahun warga tidak bisa melaksanakan kegiatan keramaian seperti ini karena terkendala pandemi covid-19. ( IM )
