OKI, MA- Pada Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-77 tahun, 2 (dua) orang oknum yang mengaku security/keamanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIB Kayuagung Kabupaten OKI Provinsi Sumsel, diduga merampas kemerdekaan pers dengan menghalang-halangi wartawan yang ingin meliput kegiatan di Lapas Kayuagung.
Padahal setiap tahunnya bila di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Lapas Kelas IIB Kayuagung selalu melaksanakan kegiatan Peringatan HUT RI yang berkolaborasi dengan Pemda Kabupaten OKI beserta unsur Muspida lainnya. Bahkan dalam hal peliputan berita, Lapas Kayuagung sebelumnya selalu Wellcome dengan seluruh awak media yang meliput bahkan para LSM maupun Ormas juga dipersilahkan untuk masuk tanpa ada aturan yang terlalu detail, apakah harus ada izin pegawai lapas dan sebagainya, sebab biasanya rombongan unsur muspida OKI setelah melaksanakan Upacara Bendera Merah-putih, tabur bunga di makam pahlawan Kayuagung, lalu menuju ke Lapas Kayuagung guna menyaksikan kegiatan pemberian remisi bagi para warga binaan di lapas tersebut, Rabu (17/08/2022).
Berbeda di HUT RI ke-77 ini, aturan Lapas Kayuagung sepertinya begitu ketat entah karena apa.Hal tersebut sepertinya dirasakan adanya perubahan sebagai mitra kerja antara Lapas Kayuagung dengan wartawan.
Dimana disaat wartawan media Fajarsumatera.com dan juga Mediaadvokasi.com hendak masuk kehalaman Lapas Kayuagung, tiba-tiba satu orang yang mengaku security Lapas Kayuagung langsung mendatangi awak media dipintu portal masuk Lapas Kayuagung sembari menanyakan hendak bertemu siapa.
"Mau bertemu siapa pak, tanya salah satu orang yang mengaku security Lapas Kayuagung yang berpakaian kaos tersebut.
Dijawab awak media, kami wartawan dari media online.
"Kita Aliaman SH dari media online Fajarsumatera.com pak, kami mau meliput kegiatan HUT RI ke-77 dilapas Kayuagung ini", jawab awak media.
Dijawab oleh oknum yang mengaku security/keamanan lapas Kayuagung tersebut, "tidak bisa pak, kecuali sudah menelepon pihak lapas Kayuagung terlebih dahulu, itu sudah aturan disini dan kami bagian keamanan hanya melaksanakan tugas. Kalau tidak bisa menghubungi pegawai lapas didalam kami tidak beri izin masuk, tandasnya.
Lalu kedua awak media yang mau meliput menanyakan beberapa kali, apa betul pak aturannya seperti itu ?, lalu datang satu orang yang mengaku bagian keamanan/security Lapas Kayuagung tersebut, sembari mengatakan, tidak bisa masuk pak, meski wartawan, kalau belum ada janji atau mengontak dahulu sebelum masuk kedalam, maka tidak diperbolehkan masuk, tegasnya.
Meski sudah dijelaskan beberapa kali dan sudah memperkenalkan diri dengan memperlihatkan KTA wartawan dari media ini, tetap saja kedua oknum yang mengaku keamanan/security lapas Kayuagung tersebut tidak boleh mengizinkan kedua awak media masuk kearea lapas dan hanya sebatas diarea portal di Pos jaga Lapas Kayuagung.
Ironinya, ketika kedua Oknum Security ditanya, apakah ada buku tamu dan siapa nama yang bersangkutan, oknum security tersebut tidak menjawab, bahkan buku tamupun tidak ada di Pos Jaga tersebut.
Tidak ingin terjadi miskomunikasi, wartawan media ini dan juga wartawan media advokasi.com berlalu dari area Lapas Kayuagung OKI.
Sebagian dari peristiwa tersebut sempat terekam video dan oknum security Lapas Kayuagung saat ditanya nama tidak dapat memberitahukan namanya dan diminta buku tamu juga tidak ada.
Menanggapi hal tersebut, Kalapas Kayuagung melalui Kepala Humas Lapas Kayuagung, Holil melalui salah satu Humas Lapas Kayuagung, Juriko mengatakan, benar yang bersangkutan merupakan keamanan atau security yang ditugaskan 1x24 jam selama 2 hari bertukar diberdayakan untuk jaga malam.
Mengenai ada tindakan security kita yang diduga…
