MUBA, MA- warga kembali resah akibat ulah armada PT Ocean Batubara Mulya, pasalnya kendaraan batubara tersebut terbalik di ruas jalan Mangun Jaya - Macang Sakti, Selasa (28/02/23).
Dikatakan sopir angkutan batubara berinisial 'O' kendaran yang dikendalikannya terbalik akibat pecahnya gorong-gorong saat di laluinya. "Malam tadi terbaliknya, batubara ini punya Astaka Dodol kurang lebih sekitar 100 mobil setiap harinya tapi lain-lain vendor, setiap mobil 11 Ton muatannya dibawa ke sungai Lilin dan ratusan truk bergerak menggunakan vendor milik D, K, E, dan A," ujar sopir sembari duduk saat menunggu bantuan dari pihak perusahaan.
Lain halnya dengan Herman salah satu pengguna jalan yang biasa melintasi jalan Mangun Jaya - Macang Sakti berharap agar kendaraan batubara tidak melintas lagi di jalan umum.
"Ini jalan dibuat bukan untuk batubara, sudahlah suruh buat jalan sendiri batubara ini, tidak ada manfaatnya sedikit pun untuk masyarakat kendaraan batubara yang melintas ini yang ada cuma perusak jalan dan penghasil debu jika musim kemarau," ujarnya singkat.
Sementara itu Camat Babat Toman Alpan Husin mengatakan sesuai kesepakatan Astaka Dodol melalui sub Cin PT Ocean Batubara Mulya wajib memperbaiki setiap kerusakan di ruas jalan yang dilalui armadanya.
"Berapa bulan lalu sudah Rapat Dengar Pendapat di DPR dan dilanjutkan dalam pertemuan diruang Rapat Asisten 1 pihak perusahaan harus memperbaiki jalan dari simpang Beruga - Macang Sakti," tulis Alpan saat dimintai pendapat melalui WhatsApp, Selasa (28/02).
Dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Sumsel batubara menggunakan jalan raya umum sudah dilarang sejak diterbitkannya Pergub Nomor 74 Tahun 2018 tentang pencabutan Pergub Nomor 23 tahun 2011 sepertinya tidak berlaku di Kabupaten Musi Banyuasin, buktinya ratusan truk pengangkut Batubara milik PT Ocean Batubara Mulya bebas keluar masuk dari Macang Sakti menuju Sungai Lilin.
Bukan hanya menentang Pergub PT Ocean Batubara Mulya salah satu penyebab kerusakan ruas jalan Mangun Jaya - Macang Sakti. Menyikapi hal tersebut Ketua umum POSE RI Desri SH segera menindak lanjuti ke Provinsi.
"Merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam menjaga infrastruktur seperti jalan, jembatan kesehatan. Kita datangi nanti kantor gubernur Sumsel bila perlu kita gelar aksi kenapa masih tebang pilih saat menegakkan peraturan," ujar Desri.
Lanjut Desri, dalam pergub sudah jelas mengangkut batubara menggunakan jalan raya umum sudah dilarang sejak diterbitkannya Pergub Nomor 74 Tahun 2018 tantang pencabutan Pergub Nomor 23 tahun 2011.
Hingga berita ini diterbitkan pihak Astaka Dodol melalui PT Ocean Batubara Mulya belum dapat dikonfirmasi. (JR)
