terkini















Jacob Ereste : Kesadaran Generasi Milenial Memanfaatkan Medsos

5/01/19, 23:58 WIB Last Updated 2019-05-01T16:58:09Z
Jacob Ereste.

Ukuran kesadaran--atau bahkan takarannya semua pihak pada era milenial sekarang adalah bagaimana memanfaatkan kecanggihan dari teknologi serta kecepatan serta efektifnya jaringan informasi. Mulai dari bangun tidur saja semua orang dapat dilayani atau dimanjakan oleh kecanggihan teknologi modern. Masalahnya cuma bagaimana ingin memanfaatkannya, tetapi tidak sampai memperbudak atau menggerus budaya dan etika serta moralitas yang sudah bagus dan patut terus menerus dijaga dan selalu bisa disempurnakan hingga dapat menjadi pegangan hidup serta contoh yang baik bagi orang lain.

Ukuran serta takaran kesadaran dari masyarakat milenial sekarang ini dapat ditilik dari kasadaran dan kemampuan yang bersangkutan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta sarana informasi yang ada terutama media sosial dan internet.

Demikian juga untuk instansi atau lembaga pemerintah maupun swasta, akan terkesan amat sangat kampungan bila tidak ada media sosial atau jaringan internet yang bisa menjadi jembatan atau jaringan yang bisa menghubungkan komunikasi dari dalam maupun dari luar. Luas dan kuat serta canggih atau tidaknya dari frekuensi jaringan yang tersedia itu pun akan sangat menentukan dari kegunaan hingga gengsi dari nilai tambahnya bagi instansi yang bersangkutan.

Oleh karena itu agak naib dan lucu bila ada instansi, lembaga atau bahkan organisasi sosial yang tidak mempunyai medis sosial atau tidak menyediakan jaringan internet. Sebab mulai dari Ibu Rumah Tangga saja untuk melakukan pekerjaan rutinnya di dapur bisa lebih dipermudah dengan memakai sarana informasi, komunikasi yang ingin memesan keperluan yang sesuai dengan apa yang  hendak dimasak pada waktu yang relatif singkat. Atau, misalnya ingin memesan makanan yang instan sifatnya.

Budaya generasi milineal memang sudah jauh dan sangat tinggi melesat seperti busur dari anak panah yang sulit ditangkap. Itulah sebabnya generasi berusia diatas setengah abad sering tergagap menghadapi dan memahami informasi yang begitu cepat. Berita banjir di kampung tetangga tidak cuma bisa diketahui saat itu juga, tapi prediksi sebelum kejadian pun sudah dapat diketahui jauh sebelumnya. Juga tentang pemilihan Presiden pun sudah bisa diduga siapa pemenangnya.

Media sosial dan jaringan internet telah menjadi bagian dari budaya masyarakat modern. Karena itu instansi dan lembaga serta organisasi kemasyarakatan bisa dikatakan putiritan atau ketinggalan zaman juga tidak punya dan tidak memanfaatkannya secara maksimal. Media sosial saja sudah nyaris merata dimiliki oleh setiap orang. Hanya saja pemakaiannya yang belum maksimal digunakan. Boleh jadi diantaranya lebih banyak yang belum bisa menggunakannya. Padahal mulai dari keperluan dari jasa transportasi hingga bahan data untuk keperluan prngajaran atau penelitian cukup banyak sudah tersedia.

Masalah pada umumnya memang perlu kemampuan melakukan pengelolaannya agar bisa mendatangkan banyak manfaat. Meski yang terjadi justru tidak kalah juga nilai negatif yang mereka alami tanpa pernah disadari sebelumnya. Jadi jangan pula heran jika mereka yang sudah berumur -- atau bahkan uzur--justru gamang memakainnya, seperti adanya kecenderungan bermain game dengan handphone genggam yang mahal itu harganya. Hingga nilai tambah dari manfaatnya nyaris tidak ada, kecuali hanya untuk haha hihi saja.

Instansi serta lembaga hingga organisasi kemasyarakatan sepatutnya bisa memaksimalkan pemanfaatan media sosial dan jaringan internet guna mendukung usaha untuk mengembangkan tujuan yang hendak dicapai oleh instansi lembaga atau organisasi, baik pada tataran teknis, idealis maupun praktis dalam arti bisnis atau pengertian ekonomis. Sebab melalui medis sosial misalnya bisa digunakan menjadi sarana promosi atau kampanye dan membangun perluasan jaringan hingga tautan dari jalinan  perkawanan dan persaudaraan yang pasti akan mendatangkan manfaat, manakala bail dan bagus memelihara serta menjaganya.

Keriuhan dan kegaduhan acap terjadi biasanya ketika interaksi terjadi sudah dipenuhi oleh egosentrisitas tanpa pernah mau memahami egosentrisitas yang juga dimiliki pihak lain. Jadi pada intinya yang sulit adalah bagaimana cara membangun dan menelihara tata kelola media sosial dan jaringan internet sehingga dapat memberi manfaat bagi orang banyak. Tentu saja guna dan manfaatnya akan memberi nilai lebih untuk kalangan internal pemilik bersama pengelolanya.

Secara umum kesadaran banyak pihak memanfaatkan media sosial dan jaringan internet di Indonesia memang belum secara merata terbangun dan dimanfaatkan. Pelantar utama yang menjadi hambatan ialah pengetahuan tentang cara menggunakan perangkat yang ada itu sangat tergantung dari orang pengorang yang mempunyai rasa ketertarikan saja. Selebihnya sangat sedikit dari mereka yang memperoleh pendidikan serta pendidikan yang khusus dilakukan untuk itu. Artinya, nyaris semua pengguna atau mereka yang memakai media sosial dan jaringan internet itu adalah hasil dari belajar sendiri secara otodidak, termasuk teknis dan model dari gaya jurnalistik yang mereka kembangkan seperti sekarang.

Jakarta, 30 April 2019.
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Jacob Ereste : Kesadaran Generasi Milenial Memanfaatkan Medsos

Terkini

Topik Populer