HEADLINE
Dark Mode
Large text article

LGI SUMSEL : Semangat Sumpah Pemuda Terkikis "Pusaran KKN"




PALEMBANG, MA – Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 yang jatuh pada 28 Oktober tahun ini menjadi momentum penting bagi seluruh elemen bangsa untuk merenungkan kembali makna sejati dari ikrar para pemuda. 

Namun, di tengah semangat persatuan dan kebangkitan, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LSM Laskar Garuda Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Al Anshor, S.H., memberikan pandangan yang tajam dan kritis.

Dalam pernyataannya, Al Anshor menyoroti adanya "dinamika pusaran KKN" (korupsi, kolusi, dan nepotisme) yang menurutnya masih menjadi tantangan serius bagi kemajuan bangsa, bahkan di era digital saat ini.

"Sumpah Pemuda adalah janji suci untuk bersatu demi satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. Namun, bagaimana kita bisa sepenuhnya mewujudkan cita-cita itu jika di sisi lain kita masih berhadapan dengan masalah KKN yang terus berputar dan mengikis integritas bangsa?" ujar Al Anshor.

Menurut Al Anshor, praktik KKN telah bermetamorfosis menjadi lebih canggih dan sistematis, merasuk ke dalam berbagai sektor, mulai dari birokrasi, penegakan hukum, hingga dunia usaha. Ia berpendapat bahwa pusaran KKN ini tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga melemahkan semangat Sumpah Pemuda, karena mengikis rasa keadilan dan kesetaraan di masyarakat.

"Semangat Sumpah Pemuda yang mengedepankan persatuan haruslah diimbangi dengan pemberantasan KKN yang tiada henti. Sebab, KKN adalah musuh nyata dari persatuan itu sendiri. Ia menciptakan sekat-sekat ketidakadilan dan ketidakpercayaan," tambahnya.

Sebagai perwakilan dari LSM yang fokus pada pengawasan dan pemberantasan KKN, Al Anshor mengajak seluruh pemuda, khususnya di Sumatera Selatan, untuk tidak diam. Ia menekankan pentingnya peran aktif pemuda sebagai agen perubahan, bukan hanya dalam ranah digital, tetapi juga dalam tindakan nyata mengawal transparansi dan akuntabilitas pemerintah.

"Mari kita jadikan Sumpah Pemuda kali ini sebagai momentum untuk memulai gerakan bersih dari pusaran KKN. Sumpah Pemuda adalah panggilan untuk bertindak, bukan hanya merayakan. Perjuangan melawan KKN adalah perjuangan Sumpah Pemuda masa kini," pungkas Al Anshor.

Pernyataan Al Anshor ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi semua pihak, khususnya para pemangku kebijakan, bahwa semangat Sumpah Pemuda harus selalu relevan dan diwujudkan melalui tindakan nyata, salah satunya dengan menekan laju KKN di segala lini. (Red)