Ridwan Kamil Resmikan Jantung Desa di Garut
January 27, 2020
Garut, MA- Masyarakat yang berada di Kecamatan Karangpawitan dan Kecamatan Banyuresmi, saat ini tidak harus menggunakan rakit atau memutar jalan jika akan keluar dan masuk ke dua daerah di kecamatan tesebut, menyusul diresmikannya Jembatan Gantung (Jantung) Desa penghubung kedua wilayah tersebut, oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar) Mochamad Ridwan Kamil, pada Minggu (26/01).
Gubernur menyatakan dengan diresmikannya jembatan gantung tersebut, akses masyarakat maupun anak-anak sekolah saat ini lebih mudah, tidak seperti sebelumnya dimana anak-anak harus menggunakan rakit untuk berangkat atau pulang sekolah.
"Anak-anak sekolah harus menyandung nyawa demi melintasi sungai Cimanuk menuju sekolahnya," kata Gubernur, usai meresmikan Jantung Desa, di Kec. Banyuresmi, Kab. Garut, Minggu (26/01).
Menurut Gubernur, Jantung Desa merupakan salah satu program inovasi dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat untuk mewujudkan Desa Juara, dimana selama tahun 2019 lalu ada sekitar 23 Jantung Desa yang telah dibangun.
"Pemilihan lokasi Jantung Desa menggunakan skala prioritas, yakni akses ekonomi dan pendidikan. Untuk 2020 ini kita perbanyak empat kali lipat, ada 89 dan 8 diantaranya ada di Kabupaten Garut," ucapnya.
Gubernur berharap pembangunan program Jantung Desa ini bisa bermanfaat untuk masyarakat, tidak hanya dari sektor pendidikan saja tetapi juga bisa meningkatkan tarif perekonomian masyarakat karena adanya kemudahan akses.
"Ekonomi dan pendidikan warga bisa lancar berkat jembatan sederhana," ujarnya.
Sementara itu Kepala Raudhatul, Nurul Huda Imas Nurhayati mengatakan, dengan dibangunnya Jantung Desa ini memberikan kemudahan bagi siswa-siswinya untuk berangkat sekolah dari sebelumnya mereka harus menggunakan rakit.
"Kalau hujan arus sungai deras dan meluap sehingga siswa tidak bisa menggunakan rakit sehingga harus menempuh jarak sekitar 15 km, tapi dengan adanya jembatan ini mereka sangat dimudahkan," tuturnya. (yon/Parno)
Gubernur menyatakan dengan diresmikannya jembatan gantung tersebut, akses masyarakat maupun anak-anak sekolah saat ini lebih mudah, tidak seperti sebelumnya dimana anak-anak harus menggunakan rakit untuk berangkat atau pulang sekolah.
"Anak-anak sekolah harus menyandung nyawa demi melintasi sungai Cimanuk menuju sekolahnya," kata Gubernur, usai meresmikan Jantung Desa, di Kec. Banyuresmi, Kab. Garut, Minggu (26/01).
Menurut Gubernur, Jantung Desa merupakan salah satu program inovasi dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat untuk mewujudkan Desa Juara, dimana selama tahun 2019 lalu ada sekitar 23 Jantung Desa yang telah dibangun.
"Pemilihan lokasi Jantung Desa menggunakan skala prioritas, yakni akses ekonomi dan pendidikan. Untuk 2020 ini kita perbanyak empat kali lipat, ada 89 dan 8 diantaranya ada di Kabupaten Garut," ucapnya.
Gubernur berharap pembangunan program Jantung Desa ini bisa bermanfaat untuk masyarakat, tidak hanya dari sektor pendidikan saja tetapi juga bisa meningkatkan tarif perekonomian masyarakat karena adanya kemudahan akses.
"Ekonomi dan pendidikan warga bisa lancar berkat jembatan sederhana," ujarnya.
Sementara itu Kepala Raudhatul, Nurul Huda Imas Nurhayati mengatakan, dengan dibangunnya Jantung Desa ini memberikan kemudahan bagi siswa-siswinya untuk berangkat sekolah dari sebelumnya mereka harus menggunakan rakit.
"Kalau hujan arus sungai deras dan meluap sehingga siswa tidak bisa menggunakan rakit sehingga harus menempuh jarak sekitar 15 km, tapi dengan adanya jembatan ini mereka sangat dimudahkan," tuturnya. (yon/Parno)