HEADLINE
Dark Mode
Large text article

Produksi Padi di Pidie Jaya di Atas Target Provinsi

Pidie Jaya-mediaadvokasi.com,
Setelah sukses panen raya jagung pakan di bulan September kemarin, di Bandar Dua, yang luas lahannya hampir 500 hektar, petani Pidie Jaya kembali memasuki masa panen raya Padi Sawah. Bahkan ditargetkan, awal Nopember 2021, merupakan masa puncak panen padi di berbagai kecamatan di Pidie Jaya. Hal itu berdasarkan pantauan media ini dibeberapa kecamatan, juga berdasarkan keterangan kepala Dinas Pertanian dan Pangan Pidie Jaya, Rabu, 27/10/2021.
Menurut kepala Dinas, Muzzakir Muhamamad, bahwa saat ini petani Pidie Jaya telah mampu menanam padi katagori IP 250, bahkan beberapa persawahan yang dukungan pengairan irigasi sudah memadai, mereka sudah bisa menananam IP 300.

"Di beberapa persawahan, sudah bisa menanam dua kali lebih pertahun (IP 250), bahkan juga ada yang mampu laksanakan penanaman sampai IP 300. Hal ini membuktikan para petani di Pidie Jaya sudah begitu giat dalam bertani, terutama untuk memanfaatkan sawah mereka jangan sampai terbengkalai," ujar Muzzakir.
Dilanjutkan Muzzakir, "Capaian hasil panen tahun 2020, telah melampaui target provinsi, bahkan Pidie Jaya berada di urutan ke empat (4) dari 23 kabupaten/kota di Aceh. Padahal Luas lahan tanam di Pidie Jaya, cuma 8000 hektar lebih. Dan ini suatu bukti petani Pidie Jaya, benar-benar memanfaatkan lahan mereka untuk bertani," ungkap kadis.

Hal senada juga dibenarkan Kabid Produksi Syafri Sallam, bahwa hasil gabah di Pidie Jaya, setiap tahunnya selalu disurplus ke luar daerah, sebab jika dikaji dengan kebutuhan makan pokok (nasi), beras yang dihasilkan di Pidie Jaya pertahun, melebihi koata kebutuhan penduduk Pidie Jaya.

"Capaian hasil panen yang setiap dua kali panen, sekitar 110.000 ton. Hasil ini melebihi dari kebutuhan pokok pangan Pidie Jaya," ujar Syafri.

Sedangkan untuk Sarana dan Prasarana, baik itu segi parit sawah, dan penyediaan pupuk memang senantiasa dalam keterbatasan.

Pencapaian hasil maksimal, barangkali juga juga didukung oleh tim penyuluh di lapangan, yang ada di setiap kecamatan. Namun untuk menjelaskan bagaimana tata kelola tim penyuluh dalam memberi arahan kepada petani, atau berapa jumlah anggota penyuluh yang ditempat setiap kantor Badan Penyuluhan Pertanian (BPP), di setiap kecamatan di Kabupaten Pidie Jaya, kita tidak bisa menjelaskan, karena Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian dan Pangan Pidie Jaya, Dwi Mahleta, enggan berkomentar, sampai berita ini diturunkan, media ini belum bisa bertemu dengan kabid dinas terkait.( Ismed )
Close Ads