HEADLINE
Dark Mode
Large text article

Pangdam Iskandar Muda Dampingi Presiden Republik Indonesia dalam Kunjungan Kerja di Aceh

Banda Aceh–mediaadvokasi.id Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M.Tr. (Han), dalam kapasitasnya sebagai Komandan Satuan Tugas Gabungan Terpadu Pengamanan VVIP (Pangkogasgabpad Pam VVIP), mendampingi Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. H. Joko Widodo, dalam kunjungan kerja di Provinsi Aceh pada Selasa (15/10/2024). Kunjungan tersebut bertujuan meresmikan dua proyek strategis, yakni Inpres Jalan Daerah (IJD) Blang Bintang–Krueng Raya di Kabupaten Aceh Besar, serta Gedung Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) di Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong, Aceh Besar.

Proyek pelebaran jalan Blang Bintang–Krueng Raya menjadi salah satu pilar utama dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh. Jalan ini memiliki peran strategis dalam memperkuat konektivitas antarwilayah, serta mempercepat pergerakan barang dan jasa. Sebagai jalur penghubung vital, jalan tersebut mendukung distribusi logistik dan transportasi antar kawasan.

Selain sebagai jalur distribusi, jalan ini juga menghubungkan berbagai destinasi penting seperti Tempat Pembuangan Akhir (TPA), lokasi wisata kuliner, kebun kurma, pemandian Ie Su’um, serta kawasan wisata bahari di Krueng Raya. Diharapkan, dengan selesainya proyek ini, akses menuju destinasi-destinasi wisata tersebut akan semakin lancar, sehingga dapat mendongkrak sektor pariwisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Tak hanya itu, pelebaran jalan ini juga memperkuat akses menuju Pelabuhan Malahayati, salah satu gerbang utama logistik di Aceh. Peningkatan infrastruktur ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi distribusi barang dan jasa, yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi signifikan terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi di Aceh.

Setelah meresmikan Inpres Jalan Daerah Blang Bintang–Krueng Raya, Presiden Joko Widodo juga meresmikan Gedung Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) di Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong. Gedung yang dibangun di atas lahan seluas 5 hektar dan memiliki bangunan seluas 1,9 hektar ini merupakan inisiatif dari Badan Intelijen Negara (BIN) atas instruksi Presiden Jokowi, bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan lainnya.

Gedung AMANAH merupakan wujud nyata komitmen Presiden Jokowi dalam memperkuat pemberdayaan ekonomi kerakyatan di Aceh, terutama bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta pemuda Aceh. Pembangunan gedung ini bertujuan untuk mendorong kreativitas generasi muda dan membuka peluang karir yang lebih luas, sehingga mereka dapat bersaing di pasar global.

Gedung AMANAH dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern, termasuk Rumah Kemasan, yang berfungsi sebagai pusat pengembangan desain kemasan bagi produk-produk kreatif karya anak muda Aceh. Dengan fasilitas ini, diharapkan produk lokal Aceh seperti parfum, tumbler, dan kerajinan lainnya dapat memiliki nilai tambah dan mampu bersaing di pasar internasional.

"Fasilitas ini telah disediakan oleh pemerintah, kini saatnya para pemuda Aceh memanfaatkannya untuk memajukan perekonomian Aceh ke depan. Program ini ditujukan untuk mencakup sebanyak mungkin anak muda Aceh di berbagai bidang ekonomi kreatif, mulai dari pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan, seni budaya, olahraga, hingga kewirausahaan dan UMKM," ujar Presiden Jokowi.

Pembangunan Gedung AMANAH ini, di bawah koordinasi BIN, Kementerian PUPR, Pemerintah Aceh, dan PT PEMA, diharapkan dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan dan pengembangan potensi pemuda Aceh yang siap berperan penting dalam pembangunan dan kesejahteraan di tanah Aceh.

Pangdam Iskandar Muda, Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, dalam kapasitasnya sebagai Pangkogasgabpad Pam VVIP, turut memastikan kelancaran dan keamanan seluruh rangkaian kegiatan Presiden selama kunjungan di Aceh.

Turut hadir dalam acara peresmian ini sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Menteri Dalam Negeri, Menteri Perhubungan, Kepala Badan Intelijen Negara, Panglima TNI, Kapolri, Wali Nanggroe, Pj. Gubernur Aceh, Kapolda Aceh, dan pejabat tinggi lainnya dari Provinsi Aceh.(Tika).
Close Ads