Terkait dilaporkanya ketiga wartawan IWO atas dasar tuntutan telah membuat berita bohong oleh pihak DPMD serta Forum kepala Desa Sekabupaten Pali, pada (4/5/2020) yang lalu.
Dikatakan Efran selaku pimpimpinan Iwo kabupaten Pali, saat itu pihak DPMD dan forum kades menyangkal dan mengatakan bahwa berita yang kami tulis tersebut tidak benar atau hoaks dan akan melaporkan kami serta akan mengusut kasus ini secara hukum.
Paska tuntutan ini ditetapkannya ketiga tersangka diantaranya Enggi Brama nopa, Efran dan Edi, oleh aparat penegak hukum (APH) kabupaten pali, atas dasar pencemaran nama baik oleh pihak DPMD kabupaten Pali selaku pelapor.
Kini sudah terbit Surat putusan Pemberhentian perkara (Sp3), hal ini di sampaikan oleh Efran selaku ketua PD -IWO Di hadapan seluruh awak media pada pegelaran press Confrence.
Lebih lanjut Efran mengutarakan keluhan serta betapa sedih menjadi seorang wartawan yang justru tersandung kasus karna tulisan.
Namun jangan pernah takut untuk mengungkap sebuah kebenaran yang terpenting dalam hal ini tetaplah berpegang teguh pada UU pers serta kode etik jurnalis.
bisa terbayangkan oleh rekan-rekan awak media semua ungkap Efran, bagai mana sakit yang dirasakan oleh kami semua saat kami mau mencoba menyingkap tabir kepalsuan, sebuah temuan data yang kita yakini kebenarannya justru harus diadilih dan dijadikan tersangka.
"Karna dituduh membuat berita bohong dan pencemaran nama baik "perih rasanya dihati ini kawan, "Namun ya sudalah hanya Tuhanlah yang tahu" terus gaungkan kebenaran dimuka bumi ini, sebelum terjadinya pembenaran yang dijadikan kebenaran," tutupnya. (yupantri)
