Pasalnya Jalan yang dibangun pada tahun 2021 lalu, dan dikerjakan oleh pihak ketiga yakni PT.AHBA MULIA dan baru selesai pengerjaan pada bulan Desember 2021 lalu.
Diketahui nilai kontrak tersebut berkisar sekitar 19 Milyar hampir menyentuh angka 20 Milyar Rupiah, dibangun dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Muratara tahun 2021.
Berdasarkan pantauan sejumlah awak media dilapangan, memang di beberapa titik kondisi jalan yang baru selsai di bangun kurang lebih satu bulan itu banyak yang sudah rapuh dan pecah.
Untuk diketahui bahwa titik kerusakan tersebut yakni di Desa Lubuk Rumbai baru Kecamatan Rupit ada dua titik, kemudian di Desa Kertasari panjang kerusakan hampir 10 meter kemudian di daerah karang dapo juga terdapat beberapa titik kerusakan jalan.
Disisi lain juga hal tersebut menjadi keluhan warga terkait kerusakan jalan itu, Rinto warga kertasari Kecamatan Karang Dapo Muratara, membenarkan jika kerusakan jalan tersebut sudah hampir satu bulan lebih.
"Untuk kerusakan jalan itu sudah sekitar satu bulan lebih, sejak selesai dibangun sekitar satu minggu jalan itu mulai mengelupas, dan sampai saat ini kerusakan makin parah," tuturnya.
Kemudian ia juga mengatakan jika titik kerusakan jalan tersebut mulai dari ujung gorong gorong di desa kertasari sampai depan SD 1 kertasari.
"Mulai dari tikungan di perkebunan karet warga sampai dengan SD 1 kertasari jalannya berlubang dan mengelupas, mirisnya lagi jalan tersebut bisa di congkel pakai jari, untuk ke tahannya," ungkapnya memulai via ponsel.
Namun saat di konfirmasi tepisa kepada pihak Dinas terkait yakni Dinas Pengerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) selaku pengawas pembangunan tersebut, namun Kepala Dinas ataupun Kabid yang membidangi pengerjaan itu sedang tidak ada di kantor ungkap salah seorang TKS yang bekerja di Dinas tersebut.
"Bapak tidak ada di kantor ka, mungkin agak siang dia bar masuk," Jelasnya. (AkaZzz)
