FGD yang diikuti para dosen, tendik dan staf ini mengusung tema Wujudkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)enuji UIN Rafah Palembang Unggul di Tahun 2024.
Dekan FDK UIN Rafah, Dr. Achmad Syarifuddin, MA mengatakan, kegiatan seru sudah dilakukan beberapa kali sebelumnya. Namun, diperlukannya penguatan lagi sebelum Kurikulum MBKM diterapkan.
"Sudah berapa kali melakukan diskusi sebelumnya, namun perlu dimantapkan agar penerapannya bisa direalisasikan dengan baik," ungkap Dr. Achmad Syarifuddin, MA saat membuka acara.
Dia berharap, FGD yang dilakukan ini dapat memberikan gambaran dan pemahaman lebih baik kepada dosen, dan civitas akademika dekanat FDK terhadap pemahaman kurikulum MBKM.
"Kita menghadirikan narasumber Guru Besar Bidang Ilmu Pengembangan Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Dr. Dinn Wahyudin, MA. Harapannya Kurikulum MBKM makin matang untuk diterapkan di FDK," harapnya.
Guru Besar Bidang Ilmu Pengembangan Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Dr. Dinn Wahyudin, MA mengatakan, perkembangan kurikulum terus menhalmi reformasi atau perubahan dari tahun ke tahun.
"Untuk FDK UIN Rafah, saya sarankan mengacu pada Buku Pedoman MBKM Kemenag 2020," ucapnya.
Tak hanya itu, ungkap Prof Dinn, kebijakan MBKM akan berefek pada empat aspek yakni terkait pembukaan program studi, sistem akreditasi PT, PT Badan hukum dan mahasiswa balajar 3 semester di luar prodi.
"Poin ke empat, jadi hal mendasar dalam penerapan MBKM. MBKM fokusnya pada penguatan kompetisi profil lulusan dan tidak menambah jumlah SKS," terangnya.
Dia menyarankan, FDK UIN Rafah melakukan banding dengan kampus ternama lainnya, sebagai upaya untuk melihat dan bahan evaluasi MBKM yang akan diterapkan. Tujuannya agar MBKM yang diterapkan bisa berhasil sesuai dengan harapan bersama.
"Integrasi MBKM dengan kebutuhan industri 4.0 dan 5.0. Kurikulum PT terintegrasi dengan human touch dengan tekhnologi touch secara simbang. Memanfaatkan teknologi dengan ciri human focus," tegasnya. (Ril)
