Kota Jambi,MA-Program pemerintah berantas pungli di setiap kantor pelayanan umum bagi masyarkat teryata belum sepenuhnya bisa dilaksanakan. Terbukti kantor pelayanan dan admintrasi satu atap Samsat kota Jambi, diduga masih banyak praktek nakal pungli, (Pungutan liar).
Seperti yang dialami salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, jika dirinya saat membayar pajak kendraan bermotor dan pergantian plat dengan nomor yang sama dan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp.100 ribu rupiah, dengan dalih Nopol plat kendaraan yang dibayar ini dinamakan plat alokasi.
“Saat membayar pajak dan pergantian Nopol kendaraan bermotor dikenakan biaya tambahan Rp. 100bribu rupiah, ” katanya 12/10/22.
Sementara Kasi STNK Kompol Tania dikonfirmasi media ini tidak bersedia dengan alasan lagi zoom miting diruangan. Dan media ini diarahkan untuk konfirmasi ke Iptu Rusdi Pamin di kantor Samsat.
Terpisah Iptu Rusdi dikonfirmasi media ini terkait masalah Nopol plat alokasi, pihaknya nggan berkomentar dia bilang jika masalah tersebut bukan wewenangnya untuk menjawab.
Perlu dikatahui plat nomor BH 6783 YA, saat membayar pajak dan pergantian plat Nopol kendaraan bermotor di dapati ada tambahan biaya Rp.100ribu rupiah. Diduga kuat kegiatan ini sudah berjalan lama, satu komando atas perintah oknum samsat dengan hasil dalam sehari bisa mencapai jutaan rupiah.
Dalam UU nomer 20 tahun 2001 perubahan atas UU nomer 31 tahun 1999 tentang TIPIKOR, jadi sudah jelas dan terang kegaitan pungli untuk memperkaya diri sendiri oknum pejabat samsat kota Jambi layak mendapatkan perhatian khusus dari lembaga anti raswha (lembaga anti korupsi) KPK. Lantaran di duga perputaran uang haram hasil upeti dan pungli di samsat yang di nikmati oknum pejawab samsat mencapai jutaan rupiah per bulannya.
Ilham.
