HEADLINE
Dark Mode
Large text article

Iman Suhery: Meski Banjir Ini Cukup Parah, Tidak Ada Laporan Korban Jiwa


Aceh Tamiang–mediaadvokasi.id:
Bencana banjir kembali melanda Kabupaten Aceh Tamiang pada awal tahun 2025. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang, hingga Rabu (15/01/2025) pukul 15.00 WIB, banjir telah merendam empat kecamatan, yaitu Karang Baru, Kota Kualasimpang, Rantau, dan Seruway.

Jumlah total keluarga terdampak mencapai 843 KK (2.894 jiwa), dengan 93 KK (304 jiwa) terpaksa mengungsi ke rumah kerabat atau tetangga. Sementara itu, sebanyak 750 KK (2.590 jiwa) memilih bertahan di rumah masing-masing meski banjir belum surut sepenuhnya.

Kondisi Per Kecamatan
Kecamatan Karang Baru menjadi wilayah dengan dampak terbesar, dengan empat desa terdampak, yaitu Sukajadi, Menanggini, Simpang IV, dan Rantau Panjang. Tinggi air di kawasan ini mencapai 80 cm di beberapa lokasi, memaksa 38 KK (115 jiwa) mengungsi. Sementara itu, sebagian besar warga masih bertahan di rumah kerabat.

Di Kota Kualasimpang, banjir dengan ketinggian air hingga 102 cm melanda Desa Kota Kualasimpang. Namun, tidak ada laporan pengungsian, dan kondisi dilaporkan mulai perlahan surut.

Sementara itu, di Kecamatan Rantau, tiga desa terdampak, yaitu Landuh, Alur Cucur, dan Alur Manis. Tinggi air di wilayah ini bervariasi antara 30 hingga 120 cm. Sebanyak 48 KK (126 jiwa) mengungsi, sementara 199 KK (725 jiwa) masih bertahan.

Kecamatan Seruway juga tak luput dari dampak banjir. Dua desa, yaitu Padang Langgis dan Gelung, terendam banjir dengan ketinggian air hingga 40 cm. Sebanyak 7 KK (63 jiwa) mengungsi, sementara 101 KK (412 jiwa) memilih bertahan.


Pada kesempatan tersebut Kepala BPBD Aceh Tamiang, Iman Suhery, S.STP., MSP., menyatakan bahwa meski banjir ini cukup parah, tidak ada laporan korban luka-luka, sakit, hilang, maupun meninggal dunia. "Kami terus memantau perkembangan situasi dan memastikan warga terdampak mendapatkan bantuan yang diperlukan," ujar Iman.

Sementara itu Bupati Aceh Tamiang terpilih, Drs. Armia Fahmi, terus memonitor kondisi di Aceh Tamiang, dia meminta warga yang tinggal di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Tamiang, baik di kawasan hulu maupun hilir, untuk tidak panik namun tetap siaga. Ia mengingatkan agar masyarakat segera mengamankan barang-barang berharga dan penting ke tempat yang lebih aman jika terjadi peningkatan debit air yang berpotensi meluap ke permukiman.

“Kewaspadaan dan kesiapsiagaan adalah langkah penting untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan. Jika situasi mengharuskan untuk mengungsi, pastikan memilih lokasi yang aman dan tetap berkoordinasi dengan Tim Siaga Bencana untuk akses informasi dan bantuan evakuasi jika diperlukan,” tegas Armia Fahmi, Rabu15 Januari 2025.

Bupati juga mengimbau masyarakat agar mengutamakan keselamatan jiwa dan senantiasa berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), aparat desa, dan tim relawan. Ia juga mengapresiasi kinerja tim siaga yang terus memantau situasi dan memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak.

“Semoga Allah SWT segera memulihkan kondisi alam ini dan mengembalikan situasi sungai menjadi stabil sehingga masyarakat dapat beraktivitas dengan aman dan damai,” tutupnya dengan penuh harap.

BPBD Aceh Tamiang terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak. Selain itu, posko darurat telah disiapkan untuk mengantisipasi jika ada peningkatan jumlah pengungsi akibat potensi kenaikan air di beberapa wilayah. (Eri Efandi). 

Close Ads