HEADLINE
Dark Mode
Large text article













Ancaman Senjata dan Kekerasan Fisik, Jurnalis di Bengkayang Lapor Polisi




Bengkayang- Kalbar - MediaAdvokasi.id 3 0 Mei 2025 Kasus kekerasan terhadap seorang jurnalis kembali muncul di permukaan dan menimbulkan kekhawatiran publik. Peristiwa ini terjadi pada Kamis, 29 Mei 2025, di Komplek Terminal Bengkayang, tepatnya di depan Toko Mili Mewah.


Korban yang diketahui bernama Stepanus (wartawan media lokal) menjadi sasaran tindak kekerasan oleh seorang pria bernama Marselinus. Menurut keterangan korban, Marselinus tiba-tiba datang tanpa ada percakapan apapun, langsung memukul keras bagian kiri kepala Stepanus di belakang telinga. Akibat pukulan tersebut, kepala Stepanus terbentur ke pintu besi ruko di lokasi kejadian.


Tidak berhenti sampai di situ, Marselinus juga mengeluarkan ancaman serius. Ia mengancam akan menembak korban menggunakan pistol dan memprovokasi korban untuk berkelahi. Namun, Stepanus memilih untuk tidak terpancing dan segera meninggalkan lokasi untuk menghindari situasi yang semakin membahayakan.


Korban segera melaporkan kejadian ini ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Bengkayang. Laporan resmi telah diterima dengan nomor: LP/B/32/V/2025/SPKT/Polres Bengkayang/Polda Kalimantan Barat.


Kepada media awak, (30/5) Stepanus menegaskan tidak akan gentar menghadapi intimidasi dan kekerasan fisik yang menimpa dirinya. Ia mendesak aparat kepolisian untuk segera memproses laporan tersebut dan mendakwa pelaku secara tegas, sesuai dengan hukum yang berlaku, demi menjamin keselamatan jurnalis dan kebebasan pers.


Perlu diketahui, tindakan kekerasan fisik dan ancaman terhadap jurnalisme merupakan pelanggaran serius yang dapat mengakibatkan pidana. Berdasarkan:


Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers:


> “Setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang menghalangi atau menghalangi kemerdekaan pers dapat dipidana penjara paling lama 2 tahun atau denda paling banyak Rp 500 juta.”


Pasal 351 KUHP:


> “Penganiayaan diancam pidana penjara paling lama 2 tahun 8 bulan atau denda paling banyak Rp 4.500.000.”


Pasal 335 KUHP (ancaman):


> “Barang siapa secara melawan hukum memaksa orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu dengan memakai ancaman kekerasan, diancam pidana penjara paling lama 1 tahun atau denda paling banyak Rp 4.500.”


Tindakan kekerasan dan intimidasi semacam ini juga bertentangan dengan prinsip-prinsip kebebasan pers yang dijamin oleh konstitusi. Undang-Undang Pers menegaskan bahwa jurnalis memiliki hak untuk bekerja secara profesional dan bebas dari segala bentuk kekerasan fisik maupun ancaman.


Korban dan masyarakat mendesak kepolisian untuk segera menuntaskan proses hukum agar kejadian serupa tidak terulang dan kebebasan pers di Bengkayang, maupun di Indonesia, tetap terjaga.


Seluruh Isan pers dan redaksi media mengutuk kekerasan tersebut dan perlu di ketahui pelaku juga dari hasil informasi adalah cukong pengepul hasil tambang emas tampa izin di wilayah Kabupaten Bengkayang



Sumber : Stepanus Pimred serat CEO media online Kalimantan Pos. Korban Penganiyaan Fisik dan Ancaman