Sekjen PKB Banyuasin Kecam Keras Tayangan Trans 7 yang Dinilai Sudutkan Pesantren Lirboyo
Banyuasin, MA – Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Banyuasin, Emi Sumirta, angkat bicara menyikapi viralnya tayangan dari stasiun televisi Trans 7 yang dinilai telah menyudutkan tradisi pesantren, khususnya menyangkut Pondok Pesantren Lirboyo.
Emi Sumirta menyatakan kekecewaannya terhadap narasi dan framing yang disajikan Trans 7 yang dianggap sangat menyudutkan dan bahkan menghina pesantren. "Kami meminta Trans 7 untuk segera meminta maaf secara terbuka kepada seluruh masyarakat, terutama para kyai dan santri," ujar Emi.
Lebih lanjut, Emi juga mendesak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk tidak tinggal diam. "Kepada pihak terkait, dalam hal ini KPI, kami meminta untuk memberikan sanksi yang tegas kepada Trans 7 sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku," tambahnya.
Meskipun menuntut pertanggungjawaban, Emi Sumirta juga menyerukan kepada semua pihak, terutama alumni Lirboyo yang berada di Banyuasin, PCNU Banyuasin, serta seluruh kader NU dengan Banom (Badan Otonom) yang ada, untuk menahan diri. Ia berharap agar masalah ini diserahkan kepada struktur pengurus masing-masing demi menghindari hal-hal negatif yang justru akan merugikan semua pihak.
Seruan Boikot dari Alumni Lirboyo
Sementara itu, kecaman keras juga datang dari internal Nahdlatul Ulama (NU) Banyuasin. KH. Zainar Arifin, salah satu pengurus PCNU Banyuasin sekaligus alumni Pondok Pesantren Lirboyo, secara tegas mengutuk Trans 7 yang menayangkan video bernarasikan penghinaan yang sangat merugikan nama baik Pesantren Lirboyo dan seluruh pesantren di Indonesia.
Tidak hanya mengutuk, KH. Zainar Arifin juga menyerukan kepada seluruh kader NU untuk mengambil tindakan nyata. "Beliau juga menyerukan untuk memboikot Trans 7 dari seluruh media sosial yang ada bagi seluruh kader NU," tutupnya.
Isu ini sendiri mencuat ke permukaan setelah munculnya berbagai cuplikan video di media sosial yang menunjukkan pernyataan sikap dan protes dari Himpunan Santri Lirboyo atas dugaan penghinaan yang dilakukan oleh Trans 7, yang kemudian memicu tagar boikot di media sosial. (Red)
