HEADLINE
Dark Mode
Large text article

TMMD ke-126 Hadirkan Senyum dan Harapan Baru Bagi Masyarakat Pedalaman Aceh Tengah

Aceh Tengah, MA– Di balik hijaunya pegunungan Gayo dan kabut pagi yang menyelimuti perbukitan Linge, ratusan prajurit TNI bekerja tanpa lelah. Mereka bukan datang membawa senjata, melainkan membawa harapan. Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-126 Kodim 0106/Aceh Tengah menjadi bukti nyata bahwa kemanunggalan TNI dengan rakyat bukan sekadar slogan—melainkan napas perjuangan yang hidup di tengah masyarakat. Rabu 5 Oktober 2025.

Selama 21 hari pelaksanaan, berbagai sasaran fisik dan nonfisik diselesaikan dengan penuh semangat dan gotong royong. Dari pembukaan jalan sepanjang 3.600 x 7 meter, pembersihan jalan 1.500 x 5 meter, hingga pemasangan gorong-gorong di lima titik dan pembuatan jembatan kayu berukuran 4 x 8 meter—semuanya kini menjadi denyut baru bagi warga di pedalaman Linge.

Jalan yang dulu hanya berupa setapak becek dan terjal kini berubah menjadi akses yang menghubungkan kampung dengan perkebunan, dimana sebelumnya akses menuju perkebunan sangat sulit dilalui, kini bisa berangkat ke kebun tanpa harus menyeberang sungai dengan kaki basah, dan petani bisa membawa hasil panen ke pasar tanpa menunggu musim kemarau.

Salah satu warga, Muliadi (45), petani kopi dari Desa Kute Keramil, tak kuasa menahan haru saat melihat jembatan kayu baru yang dibangun Satgas TMMD.

“Dulu kami harus memikul hasil panen melintasi sungai, kalau air naik bisa berjam-jam menunggu surut. Sekarang berkat jembatan ini, kami bisa lewat kapan saja. Ini bukan sekadar jembatan, tapi penyambung kehidupan kami,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Selain infrastruktur jalan dan jembatan, TMMD juga menghadirkan kepedulian sosial lewat pembangunan satu unit Rumah Layak Huni (RLTH) bagi warga kurang mampu. Salah satu penerima, Kasmawati (58), seorang janda yang tinggal di Kampung Rutin, Kecamatan Silih Nara, tak mampu membendung air mata ketika rumah barunya diserahkan.

Dulu, ia tinggal di rumah berukuran 3x3 meter berdinding papan lapuk yang hampir roboh. Saat hujan turun, ia harus memindahkan tempat tidur agar tak kebasahan. Kini, rumah barunya berdiri kokoh, dengan lantai semen dan atap seng yang rapi.


“Saya tidak pernah bermimpi akan punya rumah seperti ini. Dulu saya sering menangis saat malam hujan, takut atap roboh. Sekarang, saya bisa tidur dengan tenang. Terima kasih kepada TNI yang sudah peduli pada orang kecil seperti kami,” tutur Kasmawati dengan suara bergetar, sembari memegang tangan salah satu anggota Satgas TMMD.

Tak berhenti di situ, TMMD juga memberikan bantuan nyata lainnya: pembuatan tiga unit MCK, penyediaan air bersih di lima titik, serta penanaman seribu batang pohon sebagai simbol cinta terhadap lingkungan dan generasi mendatang. Program ini menjadi bukti bahwa TMMD tak hanya membangun fisik, tapi juga menanam nilai kemanusiaan dan keberlanjutan.

Di bidang nonfisik, kegiatan penyuluhan pun berjalan dengan antusias. Mulai dari wawasan kebangsaan, bela negara, keluarga berencana dan pencegahan stunting, penyuluhan kesehatan, bahaya narkoba, kamtibmas, hingga pertanian dan lingkungan hidup. Semua diarahkan untuk membentuk masyarakat yang tangguh, sehat, dan sadar akan pentingnya pembangunan bersama.

Sebagai penutup, Satgas TMMD bersama masyarakat melaksanakan gotong royong membersihkan area makam Datu Merah Mege, sosok yang dihormati masyarakat setempat. Kegiatan itu menjadi simbol penghormatan terhadap leluhur sekaligus penanda berakhirnya pengabdian yang penuh makna.

Dansatgas TMMD ke-126 Letkol Inf Raden Herman Sasmita menyampaikan bahwa keberhasilan kegiatan ini adalah hasil kerja bersama antara TNI dan rakyat.


“Kami datang bukan sekadar membangun jalan dan rumah, tapi untuk menanamkan semangat kebersamaan. TMMD ini adalah bentuk cinta kami kepada rakyat,” ungkapnya dengan tegas.

Kini, di tengah heningnya sore di pedalaman Gayo, tampak anak-anak berlari di atas jalan baru, para petani melintas di jembatan kayu, dan Kasmawati tersenyum di depan rumah barunya. Semua menjadi saksi bahwa di balik setiap keringat prajurit, ada senyum rakyat yang lahir dari pengabdian tanpa batas.


TMMD ke-126 bukan hanya membangun desa- tapi membangun harapan, membangun hati, dan menyalakan cahaya kehidupan di pedalaman Aceh Tengah.


Reporter : Pujo