Gayo Lues - Mediaadvokasi.id
Penjabat (Pj) Bupati Gayo Lues Drs. Alhudri, MM menghadiri kegiatan penanaman sejuta pohon di kawasan Kampus Unsyiah Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) Gayo Lues Minggu (04/06/23) di Blang Nangka, Kecamatan Blangjerango.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day diperingati setiap tanggal 5 Juni setiap tahunnya untuk membangkitkan kesadaran tentang pentingnya alam serta penghijauan di muka Bumi.
Setiap tahunnya ada isu khusus yang diangkat untuk memperingati World Environment Day, tahun ini Hari Lingkungan Hidup Sedunia mengangkat isu sampah plastik.
LSM Forum Pemuda Penjaga Leuser (FPPL) melaksanakan penanaman pohon di Unsyiah PSDKU Gayo Lues bersama Pj. Bupati Drs. Alhudri MM, Dandim 0113 letkol Inf Krismanto, Wakapolres Kompol Edi, Pimpinan DPRK H. Ali Husin, SH, para mahasiswa, komunitas pencinta Alam (KOMPAL), PT. KHBL dan penggiat lingkungan hidup.
Ketua pelaksana kegiatan penananam pohon Rahmin Ucak S. Hut dari FPPL mengatakan, kegiatan tanam pohon yang digerakkan oleh LSM nya dilakukan dengan bekerja sama dengan KPH V dan instansi lainnya, sebagai generasi muda dia mengajak agar pemuda pemuda dan mahasiswa Gayo Lues, untuk bersama sama menjaga dan melestarikan hutan maupun lingkungan hidup sehingga kawasan Gayo Lues akan tetap hijau dan asri, penanaman pohon yang dilakukan oleh FPPL dan Mahasiswa Unsyiah, berupa bibit pohon Cengkeh, Alpukat dan Pohon Petai papan.
"Kami mengajak Pemkab Gayo Lues dan seluruh elemen masyarakat menjaga lingkungan, kehidupan yang aman dan nyaman tidak terlepas dari lingkungan yang terjaga,” ujar Rahmin.
Sementara itu Pj. Bupati menyampaikan, pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, pola pikir yang selama ini cuma hanya slogan untuk menjaga lingkungan hidup namun faktanya tidak sedikit kerusakan yang ditimbulkan oleh manusia pada lingkungan hidupnya yang berakibat terjadi pada bencana alam dan merugikan manusia itu sendiri.
Dihari lingkungan hidup sedunia yang kita peringati hari ini menjadi momen bagi semua khususnya di Gayo Lues yang merupakan kawasan yang cukup luas sebagai wilayah konservasi, apalagi Kawasan ekosistem Louser maupun Gunung Lousernya ada di Gayo Lues dan menjadi bagian paru paru dunia, penghasil oksigen alami yang cukup tinggi dan menyerap emisi karbon haruslah dilestarikan, kata Pj. Bupati.
Namun, kata Pj. Bupati, sebagai paru paru dunia, kita diminta untuk menjaganya, tetapi kontribusi dari besarnya oksigen dan penyerapan emisi karbon tidak dinikmati oleh Masyarakat Gayo Lues itu sendiri.
"Janganlah kita diminta menjaga paru paru dunia tetapi paru paru masyarakat Gayo Lues menjadi paru paru basah, dan janganlah kondisi alam Louser yang masih asri ini dijadikan pihak lain untuk mengeruk keuntungan atas nama Hutan Louser sedangkan masyarakat Gayo Lues hanya menjadi penonton dan menjadi penjaga kelestarian hutan louser saja. Seharusnya ada keuntungan bagi masyarakat atas apa yang di jaganya selama ini," kata Pj. Bupati.
Pj. Bupati Gayo Lues DRS. Alhudri MM menegaskan, kepada NGO yang ada di Gayo Lues ini harus berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan bekerja sama dengan LSM lokal untuk menjaga kelestarian lingkungan. (Mahara).
