Aceh Tenggara, Media Advokasi -, Pamsimas merupakan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat, dengan dukungan Dana dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah serta kontribusi masyarakat, kontribusi masyarakat 20 %, dalam bentuk uang tunai 4% dan tenaga kerja 16%, sedangkan dari APB-DES dapat dianggarkan pada tahun anggaran berjalan atau tahun anggaran berikutnya, sepanjang tidak melebihi anggaran satu tahun anggaran setelah kegiatan konstruksi selesai.
Demikian juga halnya dengan pembangunan Pamsimas Desa Kuta galuh Asli Kecamatan Lawe Bulan Kabupaten Aceh Tenggara, yang dibangun hampir mencapai satu tahun, namun hingga saat ini tidak berfungsi sama sekali bagaikan pajangan belaka, dan pekerjaan fisiknyapun asal jadi, ini sesuai penyampaian Kamaludin Selian salah satu tokoh masyarakat pada Media Advokasi Senin (17/12) di Kutagaluh, dan menyangkut panitia pelaksana kegiatan, pengadaan barang dan jasa nyapun kita tidak tau, karena yang terlibat dalam pelaksanaan pembangunan Pamsimas tersebut tidak transparan.
Jadi pekerjaannyapun asal jadi, termasuk sumur sumber air, kondisinya dapat beresiko bagi anak anak maupun masyarakat, pemasangan instalasi pipa perlu di cermati kembali apakah ada atau tidaknya kebocoran, dan yang lainnya.
Kehadiran Pamsimas tersebut pada mulanya disambut masyarakat desa kutagaluh asli sangat antusias, karena selama ini sebagian masyarakat mengambil air minum dari masjid desa dan mandipun kekamar mandi masjid desa, berhubung mereka belum memiliki sumur atau sumber air.
Akan tetapi dengan tidak berfungsinya Pamsimas tersebut masyarakat Desa Kutagaluh Asli menjadi kecewa dan bahkan selama ini menjadi buah bibir, percuma bangunan berdiri megah dan kokoh hanya menjadi pajangan belaka dan tidak dapat difungsikan, sementara instalasi pipa air sudah sampai kedepan rumah masyarakat dengan meterannya, namun akibat tidak berfungsi masyarakat enggan untuk memasang pipa instalasi masuk kedalam rumah masing masing, kalau sudah begini siapa yang bertanggung jawab, ujar Kamal. (IZ)
