HEADLINE
Dark Mode
Large text article












Asarijanus Kahar.SH Anggota DPRD Dapil Kec, Barangin, Terpilih Sebagai Ketua LKAAM Kecamatan Barangin.



Sawahlunto,MA-Pesatnya perkembangan dan peradaban jaman membuat sebagian generasi muda tidak lagi mengamalkan dan menerapkan nilai-nilai budaya asli atau adat istiadat khususnya di kawasan alam Minangkabau dalam kehidupan sehari-hari.


Kemenakan tidak lagi menghargai Mamak, Sawah sudah tidak lagi berpematang dan duduk sudah sama tinggi semuanya. 


Untuk itu, sudah sangat perlu rasanya untuk kembali menggali dan menerapkan perilaku hidup sehari-hari berdasarkan undang-undang adat Minangkabau yang bersandikan Syara' , Syarak bersandi Kitabullah.


Hal ini di disampaikan oléh Asarijanus Kahar Khatib Bandaro, anggota legislative DPRD Kota Sawahlunto kepada awak media, usai menghadiri Rapat Paripurna Visi Misi Walikota-Wakil Walikota Sawahlunto, bertempat di ruang komisi, Senin 03 Maret.


Lebih lanjut, Khatib Bandaro yang baru saja terpilih sebagai ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kecamatan Barangin pada Muswil V LKAAM Kecamatan Barangin, Senin, 24 februari lalu, menyatakan akan kembali menyemarakkan budaya dan nilai nilai luhur adat Minangkabau khususnya di daerah tempat tinggalnya yaitu Kenagarian Lumindai Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto.


"Adaik Salingka Nagari, saya mulai di kampung saya dulu. Hal ini bukan saja karena saya sebagai anggota DPRD tapi lebih karena tugas dan tanggung jawab saya sebagai Ninik Mamak Pemangku adat serta sebagai ketua LKAAM Kecamatan Barangin" kata Khatib Bandaro.


Dulu, jika ada acara kenduri atau baralek, hiburan yang ditampilkan adalah kesenian-kesenian khas Minangkabau seperti Saluang, Randai tapi belakangan sudah berganti dengan Orgen Tinggal yang jelas-jelas bukan budaya kita meskipun dalam penampilannya dibatasi, tidak Vulgar dan masih dalam batasan tertentu.


"Kami akan berupaya setahap demi setahap untuk merubah adab dan budaya yang sudah bergeser agar kembali ke tatanan semula sesuai dengan Falsafah hidup di alam Minangkabau" tutupnya.


Yanto.Media Advokasi

Close Ads