Hari Jadi ke-26, Bupati Aceh Singkil Ajak Rakyat Tidak Berpangku Tangan
Aceh Singkil, MA- Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon, meminta seluruh ASN, tokoh masyarakat, pemuda, dan rakyat Aceh Singkil untuk tidak berpangku tangan dan harus kerja keras, kerja ikhlas serta kerja cerdas dalam membangun daerah ini.
Dan khusus kepada generasi muda, diharapkan untuk dapat bangkit dan menjadi pelopor perubahan ini.
"Karena Aceh Singkil butuh energi muda yang kreatif, inovatif, dan berani. Jadilah penjaga warisan sekaligus pembawa masa depan,"kata Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon saat bertindak sebagai inspektur upacara pada hari Jadi ke-26 Kabupaten Aceh Singkil, di Stadion Kasim Tagok, Kecamatan Singkil Utara, Aceh Singkil, Minggu (27/4).
Sedangkan kepada para tokoh agama dan adat, Safriadi mengajak untuk menjaga nilai-nilai kearifan lokal dan mengobarkan semangat religius dalam setiap aspek pembangunan.
Sementara itu, kepada para ASN dan pejabat, ia menuntut pelayanan terbaik dan meminta agar meninggalkan zona nyaman.
Dalam pidatonya, Bupati Safriadi juga mengingatkan seluruh masyarakat untuk memperkuat rasa persatuan dan menjaga rasa memiliki terhadap tanah kelahiran.
Ia mengajak semua pihak untuk merenung dan bertanya pada diri masing-masing: "Apa yang sudah aku berikan untuk negeri ini?"
"Tidak layak kita hanya menuntut tanpa memberi. Tidak pantas kita hanya hadir tanpa berkarya," tegas Safriadi.
Pada bagian lain Safriadi juga mengatakan, bahwa peringatan ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momen bersejarah yang menjadi titik kebangkitan bersama. Ia mengingatkan bahwa dua puluh enam tahun lalu, Aceh Singkil memulai perjalanan panjang sebagai sebuah kabupaten baru, dengan penuh tantangan dan perjuangan.
"Kini, kita berada di persimpangan antara sejarah dan masa depan. Inilah saatnya kita meneguhkan tekad membangun Aceh Singkil yang maju, berbudaya, dan religius," tegasnya.
Safriadi juga menyoroti lahirnya pemerintahan baru yang membawa semangat perubahan. Ia menekankan bahwa pemerintah hadir bukan hanya untuk memimpin, tetapi untuk mengabdi kepada masyarakat, berpijak pada nilai budaya luhur dan religiusitas yang menjadi jati diri Aceh Singkil.