Cashback Bimtek ke Lombok Diduga Mengalir ke APDESI Aceh Timur, Ketua APDESI Bungkam
July 08, 2025
Aceh Timur 8 Juli 2025 – Aroma busuk penyalahgunaan dana desa di Aceh Timur semakin tercium kuat. Kini mencuat dugaan serius bahwa kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang digelar di Lombok bukan hanya menjadi ajang pemborosan anggaran, melainkan juga ladang "cashback" yang diduga mengalir ke kantong oknum pengurus APDESI Kabupaten Aceh Timur.
Sumber terpercaya menyebutkan bahwa setiap kepala desa yang diberangkatkan mengikuti bimtek dikenai biaya tinggi yang diambil dari Dana Desa. Ironisnya, dari biaya tersebut, diduga ada persentase tertentu yang dikembalikan oleh penyelenggara kepada oknum di internal APDESI sebagai "cashback" atau komisi tidak resmi.
“Biaya bimtek bisa mencapai puluhan juta rupiah per orang. Tapi sebagian dana itu bukan untuk kegiatan, melainkan untuk ‘uang terima kasih’ kepada pihak yang memfasilitasi,” ungkap seorang narasumber dari internal pemerintahan desa.
Bimtek yang dikemas dengan agenda pelatihan peningkatan kapasitas aparatur gampong itu, disebut-sebut hanya formalitas belaka. Kegiatan lebih banyak diisi dengan kunjungan wisata, jamuan makan, dan acara seremonial, tanpa pembelajaran substansial yang bisa diterapkan di desa.
“Kalau ini bukan bisnis, tidak mungkin dilakukan berulang-ulang. Bahkan tahun ini ke Lombok lagi, dengan peserta yang sama,” kata seorang kepala desa yang enggan disebutkan namanya.
Sebelumnya, media ini telah menghubungi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Aceh Timur, Adlinsyah, pada Rabu, 25 Juni 2025. Dalam keterangannya, ia menyatakan bahwa keberangkatan sejumlah keuchik ke luar daerah, termasuk ke Lombok, merupakan inisiatif masing-masing camat. Ia menegaskan bahwa DPMG tidak mengeluarkan Surat Perintah Tugas (SPT) untuk kegiatan tersebut.
“Itu Pak Camat,” ujarnya singkat saat dikonfirmasi wartawan.
Lebih lanjut, Adlinsyah juga menyebutkan bahwa dirinya tidak mengetahui adanya kegiatan studi tiru atau studi banding tersebut di sejumlah kecamatan di Aceh Timur, dan meminta media ini untuk menanyakan langsung kepada pihak kecamatan. “Saya nggak tahu, kecamatan aja tanya,” tuturnya dengan nada singkat, seolah melempar tanggung jawab.
Hingga berita ini disiarkan, awak media ini belum berhasil mendapatkan konfirmasi dari Ketua APDESI Aceh Timur terkait dugaan keterlibatan dalam aliran dana cashback tersebut. Pesan dan panggilan yang dikirimkan belum mendapat jawaban.
Reporter: Tim