Rusli: Kegiatan Ini Bertujuan Memberikan Pemahaman Kepada KPPS
Aceh Tamiang-mediaadvokasi.id
Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Tamiang mengadakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara serta penggunaan aplikasi SIREKAP (Sistem Informasi Rekapitulasi Elektronik) pada Jumat (22/11/2024) di halaman Kantor KIP setempat.
Rusli,Komisioner KIP Aceh Tamiang yang membidangi teknis penyelenggaraan, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan jajaran adhoc. Selain itu, simulasi ini juga dilakukan untuk merumuskan serta mengidentifikasi potensi permasalahan yang mungkin terjadi selama pemungutan suara.
“Simulasi ini juga sekaligus menjadi bahan evaluasi terhadap potensi masalah, khususnya dalam penggunaan aplikasi SIREKAP. Kami ingin memberikan edukasi dan pemahaman yang jelas kepada masyarakat agar mereka dapat menggunakan hak pilih dengan baik, benar, dan sesuai ketentuan yang berlaku,” jelas Rusli.
Rusli menambahkan, melalui simulasi ini pihaknya berharap tidak ada lagi keraguan atau kebingungan mengenai mekanisme pencoblosan dan penghitungan suara menggunakan teknologi SIREKAP. Dalam simulasi tersebut, KIP mengambil sampel dari salah satu TPS di Desa Bundar dengan melibatkan 200 orang pemilih.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Penjabat (Pj) Bupati Aceh Tamiang, Drs. Asra, serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Sementara itu, Pj Bupati Asra menegaskan pentingnya transparansi dan akurasi dalam setiap tahapan pemilu.
“Penyelenggaraan Pemilu adalah sarana penting bagi kita untuk menyalurkan hak politik dan memilih pemimpin yang amanah serta mampu menjalankan pemerintahan dengan baik. Pastikan seluruh proses pemilihan dilakukan secara transparan, akurat, dan efisien karena ini merupakan amanah rakyat,” ujar Asra.
Ia juga mengapresiasi simulasi yang dilakukan oleh KIP Aceh Tamiang sebagai langkah untuk menguji kesiapan petugas pemilu di lapangan. Menurutnya, aplikasi SIREKAP diharapkan mampu meningkatkan transparansi, meminimalkan kesalahan dalam penghitungan suara, dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap hasil pemilu.
“Partisipasi masyarakat sangat penting dalam menentukan kepala pemerintahan untuk lima tahun ke depan. Kami berharap Aceh Tamiang dapat terus berkembang dengan kepemimpinan yang dihasilkan dari proses pemilu yang jujur dan transparan,” pungkas Asra.
Simulasi ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam mendukung kelancaran Pemilu 2024. (Eri Efandi)