HEADLINE
Dark Mode
Large text article

Pelaku Bully di SMP Karang Jaya, Terancam Dikeluarkan

 


MURATARA, MA - Pelaku, Kasus viral siswi SMP di Musi Rawas Utara (Muratara) yang bully dan menganiaya teman sekolahnya sendiri terancam dikeluarkan dari sekolah, setelah viral fimedia sosial pada pekan lalu, Senin (20/10/2025).

Viralnya kasus pembullyan tersebut banyak mendapatkan sorotan masyarakat dan telah ditangani oleh pihak kepolisian maupun pemerintah daerah yang masih dalam proses.

Diketahui korban pembullyan berinisial Ca kelas 9 siswi SMPN Karang Jaya, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara. Dan pelaku berinisial Hi dari kelas 8 juga siswi SMPN Karang Jaya, Kabupaten Muratara.

Dari Aksi perundungan itu viral setelah beredar video berdurasi 3 menit memperlihatkan korban dipukul, dijambak, dan ditendang hingga tersungkur.

Aksi tersebut direkam oleh teman-teman pelaku yang hanya menonton tanpa melerai. Video tersebar luas di TikTok dan YouTube, memicu kemarahan publik dan perhatian aparat serta Dinas Pendidikan.

Pelaku, yang masih di bawah umur, telah menyerahkan diri ke Polres Muratara untuk diamankan. Pada dini hari Sabtu, 18 Oktober 2025 pekan lalu.

Terlapor menyerahkan diri untuk meminta perlindungan diri atas kekhawatiran dari pihak keluarga setelah videonya viral melakukan perundungan kepada kakak kelasnya.

 Dari pantauan dilapangan Dinas Pendidikan, Dinas Perlindungan Anak, Camat dan Kepala Sekolah melaksanakan rapat Internal mengenai pembahasa terkait pembullyan tersebut, di SMPN Karang Jaya.

Sementara itu, Plt Kepala SMP Negeri Karang Jaya Widya Prisetyaningrum, saat dimintai keterangan membenarkan kejadian tersebut dan menjelaskan saat ini masih dalam proses 

"Saat ini masih masih melakukan rapat dengan pemerintah daerah. Dan anak tersebut telah menyerahkan diri kepolisian meminta pengamanan. Sementara kami masih meminta petunjuk dari pihak pemerintah daerah. Karna ini menyangkut wajib belajar 9 tahun. Namun pelaku sejak kasus ini viral suda tidak mengikuti belajar mengajar disekolah," jelasnya singkat.

Terpisah kepala dinas pendidikan Muratara, Zazili mengatakan, dirinya belum bisa memberikan keputusan hasil rapat dikarenakan takut salah. "Untuk teman-teman media tunggu saja rilis setelah saya laporan terlebih dahulu dengan pimpinan," tutupnya singkat. (Bar)