Luar Biasa !! Kepsek SMKN2 Ponidì Dampingi Bagas Anggota DPRD Prov Tinjau Pustaka 8Tahun Rusak Parah.
Sawahlunto,mediaadvokasicom-Anggota DPRD Prov.Sumbar, Bagas Panyusunan Nasution melihat langsung kondisi bangunan pustaka yang menjadi prioritas utama dari aspirasi yang disampaikan pihak SMKN2, yaïtu Bangunan Pustaka Sekolah yang telah 8 tahun Dalam kondisi rusak berat dan miris nya lagi pustaka menjadi sarang monyet karena kondisi pustaka yang sangat memprihatin.
Terlihat di lapangan, dinding antara bangunan ruang baca dengan ruang pajang dan gudang pustaka dalam kondisi retak dan terpisah akibat hancurnya Dam penahan tanah serta longsornya tanah di bawah lantai bangunan ruang pajang dan gudang pustaka tersebut.
Melihat kondisi demikian, Bagas yang juga putra daerah Sawahlunto Saat kedatangan di SMKN2 sebagai anggota DPRD Prov. Sumbar Bagas menggatakan akan membawa aspirasi yang telah disampaikan dalam sosialisasi sebelum tinjauan lapangan ini ke sidang DPRD dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi untuk mencari solusinya.
Plt. Kepala SMKN2 Sawahlunto, Ponidi S.Pd, menyampaikan kepada media ini diruang kantornya usai kegiatan Reses Bagas P Nasution bahwa kerusakan bangunan pustaka ini telah berlangsung sejak tahun 2017 lalu.
Ponidi yang didampigi Kasubag TU Elmi Susanti, memaparkan, mulai dari kejadian ambruknya Dam penahan serta longsornya tanah dibawah lantai pustaka, pihak SMKN2 sudah běběrapa kali mengajukan permohonan bantuan untuk perbaikannya, baik ke Dinas Pendidikan (Disdik) tingkat Provinsi maupun Pusat.
"Awal pertama datang pak Kabid Disdik Provinsi, oleh beliau kita diminta untuk mengajukan atau melaporkan secara resmi ke Provinsi dan tak lama setelah itu datang tim dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumbar untuk meninjau kondisinya (tahun 2017), kata Ponidi.
Dalam perkembangannya, kata dia melanjutkan, pihak Sekolah diminta untuk mengajukan proposal ke Pusat (Kementerian Pendidikan), namun hingga saat ini belum ada realisasinya meskipun pihak SMKN2 sudah běběrapa kali mengajukan permohonan.
"Terakhir pada bulan juni kemaren Dinas PU provinsi kembali datang melakukan survey dan hasil analisis nya menyatakan bahwa pustaka tersebut dalam keadaan rusak berat" ungkap Ponidi.
Akibat dari kondisi yang berlangsung dari tahun 2017, sekolah yang telah ditetapkan sebagai SMK Pusat Keunggulan tingkat Nasional pada tahun 2022 namun dengan peringkat Akreditasi C karena tidak memenuhi salah satu kriteria untuk mencapai Akreditasi A kembali.
"Sebelum tahun 2017, sekolah ini memiliki peringkat akreditasi A, namun anjlok karena rusaknya salah satu fasilitas yang ada" kata Ponidi plt Kepala SMKN2 dengan raut sedih.
Tak hanya itu, lantai yang berlubang di ruang pajang dan gudang pustaka menjadi tempat masuknya monyet (bagian belakang sekolah ini merupakan kawasan peladangan dan kebun penduduk) kedalam ruangan sehingga banyak buku yang rusak dan robek akibat ulah hewan tersebut.
Yanto.mediaadvokasicom
