HEADLINE
Dark Mode
Large text article

Bukit Digunduli, Tiga Rumah Warga Tuntang Diterjang Banjir Lumpur


Kab.Semarang|MediaAdvokasi.id
- Akibat bukit digunduli dan tanah dikeruk untuk penataan lahan yang belum diketahui penggunaanya serta tanpa disertainya Amdal "Analisis Dampak Lingkungan yang baik, tiga rumah warga dan Stasiun Tuntang menjadi korban banjir lumpur yang hampir tiga puluh sentimeter pada sore hari ini sekitar pukul 17:00 wib, Selasa (30/12). 


Hujan yang mengguyur dengan intensitas besar disebagian wilayah Kec,Tuntang dari siang sampai sore hari ini, mengakibatkan area pengerukan dan penataan lahan perbukitan milik PT. JTAB (Jateng Agro Berdikari) selaku perusahaan daerah Provinsi Jawa Tengah yang berada diruas jalan Tuntang-Bringin tersebut, menjadi penyebab banjir lumpur yang memasuki dan menggenangi beberapa rumah milik warga Dusun Ndaleman, Desa Tuntang, Kec,Tuntang Kab,Semarang. 


Dari pantauan awak media dilokasi kejadian, lumpur masuk kedalam rumah warga akibat dari buruknya darinase 'saluran pembuangan air' yang mengalami penyumbatan sehingga material longsoran tanah dari bukit yang digunduli tersebut tidak teralirkan secara baik, sehingga meluap memasuki rumah warga. 


Proyek yang belum diketahui fungsi serta kegunaanya karena minimnya informasi serta tidak adanya papan informasi maupun keterangan yang jelas sehingga belum bisa disimpulkan siapa yang bertanggung jawab. Sedikit informasi diketahui jika lokasi proyek berada di kawasan pengelolaan PT.JTAB yaitu salah satu perusahaan daerah milik pemerintah provinsi Jawa Tengah. 


Sementara itu ditempat kejadian terlihat BPPD 'Badan Penanggulangan Bencana Daerah' Kab,Semarang, Petugas Damkar bersama warga serta anggota Koramil Tuntang, saat ini sedang membantu proses pembersihan lumpur dirumah warga milik Hedrik, Sofian dan Dwi yang menjadi korban banjir lumpur. 


Terpantau juga Kapolsek Tuntang beserta anggotanya ikut turun kelapangan untuk membantu mengurai kemacetan diruas jalan Tuntang-Bringin sembari menghimbau pengguna jalan untuk lebih berhati-hati serta memberlakukan buka dutup dari dua arah untuk memudahkan Mobil Damkar yang melakukan penyemprotan dan pembersihan ruas jalan dari lumpur. 


Dari Keterangan salah satu korban yang dihimpun oleh awak media didapati keluhan tentang kejadian serupa yang sudah beberapa kali dialaminya serta belum adanya kompensasi maupun tanggung jawab lainya dari pihak yang bertanggung jawab, sebagaimana keterangan YS (55 Tahun) "Kali ini yang terparah mas, lumpur masuk kedalam rumah dan merusak perabotan. Ini kali ketiga kami mengalami kejadian banjir lumpur akan tetapi pihak yang vertanggung jawab belum pernah memberikan kompensasi serta bagaimananya kepada warga, apalagi itu rumahnya mbah Sofian yang paling parah terkena dampak lumpurnya". 


Sampai dengan berita ini diturunkan pihak yang bertanggung jawab belum bisa dimintai pernyataan serta klarifikasi karena belum bisa ditemui. Dari kejadian tersebut semoga pihak Perusda Provinsi Jawa Tengah melalui PT. JTAB segera melakukan perbaikan areal penataan lahan yang menjadi kewenanganya serta lebih mengutamakan dampak lingkungan sehingga tidak menimbulkan korban warga dikemudian hari dan segera memberikan kompensasi akibat kerugian moriil dan materiil yang menimpa warga Tuntang tersebut. 

(Sus)