HEADLINE
Dark Mode
Large text article

Diduga Asal Jadi, Proyek PU Perkim Muba Kembali Disorot Drainase di Bandar Jaya Hampir Roboh

MUBA, MA Dugaan proyek asal jadi kembali mencuat dari jajaran Dinas PU Perkim Kabupaten Musi Banyuasin. Proyek pembangunan drainase yang berlokasi di Desa Badar Jaya, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan ditemukan dalam kondisi yang memprihatinkan dan dinilai dikerjakan sepertinya tanpa standar yang semestinya.

Temuan ini disampaikan langsung oleh Ketua LSM Gempita Muba, Mauzan, bersama Ketua Ormas Cakar Sriwijaya Muba, Rizki Singgih, setelah melakukan pengecekan lapangan.

Parit yang baru saja dikerjakan tersebut terlihat miring, retak, dan hampir roboh, sehingga memunculkan dugaan kuat bahwa proyek itu dikerjakan asal-asalan dan tanpa pengawasan ketat dari dinas terkait.

Menurut warga Badar Jaya yang melihat langsung kondisi drainase itu mengaku sangat kecewa. “Ini baru selesai saja sudah hampir roboh. Kalau pengerjaannya seperti ini, untuk apa dipasang uang rakyat habis sementara hasilnya sepertinya tidak berkualitas," ujar warga tersebut, Sabtu (05/12/25). 

Warga tersebut merasa khawatir jika proyek itu dibiarkan. “Takutnya kalau hujan deras, bisa jebol dan yang kena banjir kami warga. Seharusnya pembangunan itu membuat nyaman, bukan bikin was-was." ungkapnya. 

Lebih lanjut, warga lain R (29) dirinya  mempertanyakan kualitas pekerjaan kontraktor,  “Kami lihat sendiri pekerjaannya seperti tidak ada pengawasan. Kayaknya cuma dikejar selesai, bukan dikejar kualitas. Memang begini ya kalau proyek pemerintah? Harusnya kontrol ketat.” ujarnya singkat. 

Terpisah ketua LSM Gempita Muba, Mauzan, menegaskan bahwa temuan ini bukan perkara kecil dan tidak boleh dianggap sepele.

"Kami melihat langsung kondisi di lapangan. Retak, miring, dan hampir roboh. Ini bukan sekadar kesalahan teknis, tapi indikasi pengerjaan sembarangan. Kami menduga proyek ini dikerjakan tanpa memperhatikan spek dan mutu.” ujar Mauzan seusia dari lokasi proyek. 

Gempita muba juga menyoroti dugaan kurangnya pengawasan dari Dinas PU Perkim Muba. “Kalau dinas melakukan pengawasan benar, tidak mungkin kualitasnya seperti ini. Kami minta pihak PU Perkim bertanggung jawab dan segera mengevaluasi kontraktor yang terlibat. Jika tidak ada perbaikan dan tindak lanjut, kami siap membawa temuan ini ke ranah hukum.” ungkapnya. 
Lain halnya dengan tanggapan Ketua Ormas Cakar Sriwijaya Muba, Rizki Singgih bahwasanya menerangkan kualitas setiap proyek harusnya menjadi prioritas. 

"Ini proyek pemerintah yang dibangun pakai uang rakyat, tapi kualitasnya sangat memalukan. Hampir roboh sebelum digunakan. Kami duga ada unsur kesengajaan atau setidaknya kelalaian besar. Kami tidak akan mundur selangkah pun. Kalau dinas tidak turun tangan, kami yang akan turun lebih keras. Kami siap laporkan kontraktor dan pihak-pihak terkait kalau perlu," ujarnya. 

Dirinya berharap agar dinas PU Perkim Muba jangan tutup mata segera turun ke lokasi, perbaiki, evaluasi kontraktor jika tidak diindahkan maka cakar sriwijaya dan LSM Gempita akan menggelar aksi besar besaran. 

Sampai berita ini diterbitkan, pihak Dinas PU Perkim Muba belum memberikan keterangan resmi. Warga berharap pemerintah segera memperbaiki proyek tersebut, sementara LSM Gempita dan Ormas Cakar Sriwijaya berjanji akan terus mengawal hingga ada pertanggungjawaban yang jelas. (TIM)