Oknum Ngaku Mantan TNI-AD Diduga Backingi Gudang Bermasalah
Banyuasin, MA - Seorang oknum yang mengatasnamakan mantan anggota TNI Angkatan Darat diduga menjadi backing gudang SJA yang kini menjadi sorotan publik. Gudang tersebut berada di Kelurahan Tanah Mas, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, dan diduga bermasalah dari sisi perizinan bangunan.
Dugaan itu terungkap saat awak media mendatangi langsung lokasi gudang SJA. Di lokasi, oknum berinisial AN menyampaikan bahwa setiap pihak yang berkepentingan dengan gudang tersebut harus melalui dirinya.
AN bahkan menegaskan perannya sebagai pihak yang harus dihubungi oleh lembaga maupun media. Pernyataan tersebut menimbulkan pertanyaan terkait kapasitas dan kewenangan yang bersangkutan.
"ini kan jagoan kito jugo, Kalau saya ini disini, kalau kawan-kawan lembaga dan Media datang koordinasinya dengan saya. Saya berharap kan saling pandang saja," kata AN.
Menindaklanjuti pernyataan itu, awak media melakukan konfirmasi kepada pihak lingkungan setempat. Ketua RT Perumahan Al Ghony, Irsa Nago, mengaku tidak mengenal sosok AN dan baru mengetahui adanya klaim tersebut.
Irsa Nago yang juga merupakan Kepala UPTD MPP CGC DM-PTSP Banyuasin menjelaskan bahwa bangunan gudang SJA memang belum mengantongi izin resmi. Ia menyebutkan, apabila izin hendak diurus, maka proses harus dimulai dari awal dan bangunan berpotensi dibongkar.
Sementara itu, pihak Koramil setempat turut memberikan klarifikasi. Anggota Koramil, Saribun, menyatakan tidak ada mantan anggota TNI-AD bernama AN yang tercatat di kesatuannya.
Saribun menegaskan tidak pernah ada koordinasi atau laporan dari oknum tersebut ke Koramil. Ia juga menyayangkan tindakan membawa-bawa nama institusi TNI dalam kepentingan pribadi.
"Kalau mantan biasanya pecatan, tapi setahu saya tidak ada anggota kami yang bernama AN," ujarnya, Jumat (19/12/2025).
Babinsa Kelurahan Tanah Mas, Diran, menambahkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Danramil. Langkah penelusuran akan dilakukan untuk memastikan status dan aktivitas oknum yang bersangkutan.
Di sisi lain, aktivis Banyuasin, Sepriadi Pratama, meminta aparat terkait bertindak tegas. Ia menilai praktik semacam ini berpotensi mencoreng nama baik institusi TNI-AD apabila tidak segera ditindaklanjuti. (Ril)
