Solusi Sampah: Ecovillage Mandiri Cicadas Purwakarta Dirikan Bank Sampah.

Inilah Bank Sampah Mandiri (BSM), milik Ecovillage Mandiri Cicadas Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta Jabar.

Purwakarta, Media Advokasi -,Ecovillage Mandiri kampung Ciasem desa Cicadas Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta ini merupakan pusat percontohan yang harus di ikuti oleh warga lainnya. Betapa tidak, di sini ada Bank yang berbeda tidak seperti Bank pada umumnya, biasanya diketahui Bank itu kegunaannya untuk menyimpan uang dan lain sebagainya, namun di Ecovillage Mandiri Ciasem ini, dijadikan sebagai tempat untuk menabung sampah. Dari hasil Bank Sampah Mandiri (BSM) ini warga yang tinggal di sekitar memperoleh keuntungan dari sampah, dan sekarang terasa sekali manfaatnya bagi warga.

Andri wakil ketua Ecovillage Mandiri desa Cicadas Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta Provinsi Jabar, saat memperlihatkan Wadah Sampah untuk selanjutnya di setorkan kepada Bank Sampah Mandiri (BSM).

"Selama ini warga menabung di Bank Sampah Mandiri (BSM). Biasanya warga kebingungan dengan menumpuknya sampah di pemukiman penduduk, akhirnya solusi terbaik itu muncul dari warga sekitar melalui Karang Taruna dan tokoh masyarakat lainnya, sehingga terciptalah ide kreatif untuk memanfaatkan Sampah menjadi barang yang berharga," tutur Suryati warga kampung Ciasem RT 06/03 desa Cicadas Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat, ketika ditemui oleh media advokasi, Minggu (23/12/2018).

Andri Yuliana selaku wakil ketua Ecovillage Mandiri Cicadas Babakan Cikao ketika dijumpai, di galeri sekaligus workshopnya mengatakan bahwa dirinya bersama dengan warga yang tergabung di Ecovillage Mandiri Cicadas ini, menerima dan menampung berbagai macam jenis sampah yang bisa di daur ulang kembali.

"Disini menerima berbagai jenis Sampah yang bisa kami manfaatkan kembali untuk di daur ulang menjadi barang yang bisa bernilai tinggi. Barang tersebut diantaranya botol plastik bekas, gelas plastik, kayu bekas falet, dan barang plastik lainnya," tutur Andri kepada advokasi.com

Lebih lanjut lagi sambung Andri, barang daur ulang tersebut bervariasi, diantaranya nilai terendah yang berkisaran antara Rp. 50- 3500,- tergantung pada jenis barang tersebut, ungkapnya.