HEADLINE
Dark Mode
Large text article

Mahadir " Norsan Raja Lokal Klan Istana jln Pangeran Nata Kusuma dalam bayang Korupsi BP2TD.



Mempawah Kalbar .Media advokasi id Menurut Mahadir Nusantara selaku aktivis mengatakan Pilkada Gubernur Kalimantan Barat dan Pilkada Bupati Mempawah ajang pengukuhan kekuasaan dinasti Norsan.  


Lanjut nya di Mempawah sendiri dilanjutkan melalui tangan Istrinya Raja Lokal telah miliki modal selama 3 Periode hingga mampu meneror memobilisasi menarik Upeti dari Kepala Desa dan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk pemenangannya.


Di temukan pengakuan Warga diberbagai Desa di Kabupaten Mempawah bahwa telah dapat Uang ber Variasi dari Rp 25.000, 50.000, 100.000 hingga 250.000, dari Kepala Desa melalui Ketua-Ketua RT di Desa setempat yang Kepala Desanya termakan Teror Politik, sementra beberapa ASN juga tertangkap tangan ikut membagikan Kartu Nama dan Korek Api bergambar Raja Lokal di Masa Tenang Kampanye, Perilakunya inilah yang dapat disebut memiliki kekuasaan dan dominasi menggunakan langkah-langkah yang melanggar hukum untuk memenangkan pertarungan. Dihampir semua Wilayah di Kabupaten Mempawah diwarnai dengan pelanggaran pemilu yang vulgar, mulai dari mobilisasi Kepala Desa dan ASN hingga mengakali peraturan, Ini sudah lumrah terjadi di Indonesia, sebagai Warga Mempawah saya beri Julukan “Norsan Raja lokal dari Mempawah Kokoh tak terkalahkan" terang mahadir 


Mahadir mengatakan Mempawah bukan rahasia Umum, bahwa Klan Raja jln Pangeran Nata Kusuma menanamkan Budaya Politik Uang dalam memenangkan seluruh Pemilihan, Hipokrit atau Pura-pura Profesional disematkan kepada Bawaslu maupun KPU Kabupaten Mempawah yang kelihatan tidak netral dan mereka hanyalah perpanjangan tangan dinasti dengan menggunakan lembaga negara yang disebut Nepotisme dalam definisi operasional dapat dimaknai sebagai kekuasaan terpusat dalam satu klan atau keluarga. 


Mempawah telah sepenuhnya dikuasai oleh klan Istana jln Pangeran Nata Kusuma telah mengendalikan Mempawah selama 15 tahun terakhir. Tidak ada kemajuan Inovasi, yang terjadi malah merebaknya dugaan korupsi. 


Berkat modal politik yang mereka, berdasrakan Hitung Cepat Norsan dapat dipastikan sebagai pemenang kontestan dalam Pilkada Gubernur Kalimantan Barat yang juga diwarnai kandidat sama sama menonjolkan Dinasti dalam artian Masyarakat dihadapkan semua Pilihan adalah Dinasti, sementara di Pilkada Bupati Mempawah sang Istri juga dapat dipastikan sebagai pemenang walaupun Melawan Raja Kesultanan Keraton Amantubillah.


Dengan sumber daya politik dan material, seperti kekuasaan, premanisme, dan uang, rezim lokal ini memiliki otoritas penuh mengendalikan politik dengan bermacam cara, mulai dari teror Issue lawan sebagai Pasangan Boneka hingga politik uang jelas nya 


Meskipun Norsan kebanyakan pengkabaran melalui media Soisal akan berakhir di penjara karena korupsi Kasus BP2TD yang masih berproses dilanjutkan kembali oleh Polda Kalimantan Barat, merujuk keterangan resmi dari Kepolisian Daerah ( Polda ) Kalimantan Barat melalui Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Pol Raden Petit Wijaya, bahwa tidak benar ada anggapan bahwa kasus ini di hentikan, kita hanya menghormati atau melaksanakanperintah sesuai dengan ST/1160/V/RES.1.24.2023. Menurut pandangan saya sebagai Masyarakat Kalimantan Barat, Pernyataan Polda Kalimantan Barat hanya sekadar pernyataan saja, Justru ada dugaan Polda Kalimantan Barat tidak akan punya nyali untuk memprosesnya, menunggu pembuktian ini adalah keniscayaan Kebanyakan Warga Kalimantan Barat ungkapnya 


Dari rangkaian ini, kita dapat melihat PilGub Kalbar dan Pilkada Kabupaten Mempawah 2024 adalah upaya pengokohan Kekuasaan Klan Norsan gurita Istana jln Pangeran Nata Kusuma sebagai Dinasti Politik tingkat Lokal dengan melabrak aturan main Pemilu yang Demokratis katanya 


Kita harus Akui kemenangan Klan ini, Karena itu tugas kita saat ini yaitu tegak lurus digaris Rakyat mengawal kebijakan kebijakan Klan Norsan/Erlina yang berpihak kepada kesejahteraan Rakyat jelas mahadir