AKALI VOLUME JALAN, DRAINASE JADI KORBAN! LGI Sumsel: Genangan Air Diruas Jalan, Akibat Hilangnya Fungsi Drainase
![]() |
| Ketua DPW LGI Sumsel, Al Anshor, S.H., C.MSP., Foto.ist |
PALEMBANG, MA – Lembaga Swadaya Masyarakat Laskar Garuda Indonesia (LGI) Sumatera Selatan menyoroti keras maraknya genangan air di berbagai ruas jalan Kota Palembang, yang kini semakin sering terjadi. LGI menilai, kondisi ini bukan semata akibat curah hujan, melainkan dampak langsung dari hilangnya fungsi drainase akibat proyek rehabilitasi dan peningkatan jalan yang tidak terpadu dan cenderung mengabaikan aspek tata kelola air.
Ketua DPW LGI Sumsel, Al Anshor, S.H., C.MSP., mengungkapkan bahwa hasil monitoring lapangan mereka menunjukkan adanya praktik pengerjaan proyek yang bermasalah. Menurutnya, banyak proyek peningkatan jalan yang tidak disertai pembangunan atau perbaikan drainase yang memadai. Proyek cenderung fokus pada struktur jalan, namun lupa atau bahkan sengaja menghilangkan fungsi saluran air.
"Kami menemukan indikasi kuat adanya praktik penyempitan. Bahkan ada beberapa drainase sengaja dikurangi dimensinya untuk mengakali volume bangunan jalan. Hal ini secara otomatis mengurangi kapasitas drainase menampung dan mengalirkan air, menyebabkan limpahan ke jalan raya dan genangan yang parah," tegas Al Anshor di Palembang.
LGI Sumsel juga mencatat adanya dimensi masalah sosial yang ditimbulkan. Pihaknya mendapati banyak fakta di lapangan mengenai penolakan atau protes dari masyarakat terkait pengecoran atau peninggian jalan. Warga khawatir bahwa peninggian jalan akan membuat ketinggian rumah mereka menjadi lebih rendah dari jalan, yang berujung pada air kiriman yang masuk ke pemukiman dan menimbulkan banjir lokal.
"Pembangunan infrastruktur haruslah membawa solusi, bukan menciptakan masalah baru. Jika proyek jalan justru menghilangkan fungsi drainase, maka hasilnya adalah bencana genangan air yang merugikan masyarakat," ujar Al Anshor.
Menyikapi temuan ini, LGI Sumsel Mendesak Pemerintah Kota Palembang dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) terkait untuk segera mengambil langkah tegas. Desakan utama adalah agar setiap proyek rehabilitasi dan peningkatan jalan harus disertai dengan pembangunan dan/atau rehabilitasi drainase yang terintegrasi dan proporsional. Selain itu, LGI mendesak dilakukannya audit teknis menyeluruh terhadap semua proyek jalan yang telah dan sedang berlangsung, khususnya yang terindikasi menyempitkan fungsi drainase.
Terakhir, Al Anshor meminta agar Pemkot Palembang mencari solusi teknis yang adil dan melakukan sosialisasi yang jelas kepada masyarakat sebelum proyek peninggian jalan, demi mencegah rumah warga terperangkap cekungan air. "Kami meminta pertanggungjawaban dan komitmen Pemerintah Kota Palembang untuk tidak mengorbankan sistem tata air kota demi proyek fisik semata," pungkasnya. (Red)
