Gayo Lues, MA - Investor asal India yang tergabung dalam Mahindra Group didorong berinvestasi ke Gayo, yaitu Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Gayo Lues, dan Kabupaten Bener Meriah
Ajakan berinvestasi ini sudah disampaikan saat rapat penerimaan kunjungan delegasi Mahindra Group yang ingin mengetahui regulasi dan peluang investasi pelbagai sektor di Indonesia, khususnya ke Provinsi Aceh dan Provinsi Jawa Barat yang difasilitasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tanggal 23 Januari 2019 yang lalu. Di Aceh didorong ke tanah Gayo.
"Gayo juga terkenal sebagai daerah penghasil holtikultura di Aceh dan bersifat organik. Bahkan, bisa diintegrasikan sekaligus dengan sektor perternakan dan sektor perikanan," kata Yusradi Usman al-Gayoni, Anggota Tim Pengembangan Gayo-Alas dan GAMIFest Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI, Jumat (1/2/2019).
Dari sebelas sektor investasi dari Mahindra Group, yang paling revelan, agribisnis. Gayo, sebutnya, punya kopi yang sudah mendunia. Selain kopi, sambungnya, ada terpentin, sere wangi, tebu, dan berpotensi pula dikembangkan jernang.
Di luar Mahindra Group, akunya, investasi dari India lainnya juga bisa didorong masuk. Masalah ini sempat dibahas dalam diskusi terbatas bersama Konsul Jenderal Ekonomi RI, KADIN, pengusaha India, dan dari Kesatuan Masyarakat Madani Indonesia selepas rapat penerimaan kunjungan delegasi Mahindra Group.
Tinggal lagi, bagaimana pemerintah kabupaten di Gayo memanfaatkan peluang ini. Pemerintah kabupaten di Tanah Gayo, jelasnya, mesti menyiapkan kebutuhan dan data investasi di masing-masing kabupaten.
"Kebutuhan dan data investasi ini yang nantinya dipresentasikan kepada investor India lainnya. Bukan mereka (India) perlu apa, melainkan, dibalik. Kita (Gayo) butuh apa. Respon mereka sangat positif," tambahnya. (Mahara)
