terkini

Delapan Daerah di Jawa Tengah Berstatus Zona Merah, Pemda Cilacap Refocusing Rp90 Miliar Untuk Penanganan Covid-19

6/08/21, 17:04 WIB Last Updated 2021-06-08T10:04:59Z


Cilacap Jateng, MA
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pimpin langsung rapat evaluasi penanganan Covid-19 melalui video conference dari ruang rapat Gedung A lantai 2 kompleks Pemprov Jateng, Senin (7/6/2021).

Rapat tersebut dilakukan bersama delapan bupati dan walikota se-Jawa Tengah yang masuk zona merah Covid-19.

Sementara itu, di Cilacap rapat digelar di ruang Prasandha Kantor Bupati Cilacap. Rapat diawali pemaparan situasi dan kondisi pandemi Covid-19 di masing-masing kabupaten dan kota tersebut.

Delapan kabupaten/kota yang masuk zona merah diantaranya Kudus, Demak, Grobogan, Pati, Jepara, Sragen, Kabupaten Tegal, dan Brebes.

Khusus untuk delapan daerah zona merah itu, Ganjar memerintahkan semuanya menambah kapasitas tempat tidur, baik ICU maupun isolasi.  Termasuk isolasi terpusat harus segera disiapkan, seperti di hotel, wisma, hingga gedung sekolah.

"Kalau tidak bisa, segera koordinasi dengan kami, karena kami memiliki sejumlah tempat isolasi terpusat yang siap. Tak hanya di kabupaten dan kota, saya minta kades dan lurah kembali aktifkan Jogo Tonggo. Siapkan juga tempat-tempat isolasi terpusat di desa untuk menangani ini," katanya.

Gubernur juga meminta operasi yustisi ditingkatkan di delapan daerah itu. Tempat-tempat keramaian harus diperketat, bahkan jika diperlukan harus ditutup.

"Tempat wisata, mal, pasar, restoran, semuanya diperketat. Kalau tidak bisa diatur, tutup," ujarnya.

Ganjar juga meminta delapan daerah zona merah itu untuk menggenjot vaksinasi. Kementerian Kesehatan telah siap menambah stok vaksin di delapan daerah zona merah itu untuk menanggulangi potensi penyebaran Covid-19. 

Untuk Kudus, Menkes sudah mengirimkan 50 ribu dosis vaksin, sementara untuk tujuh kabupaten/kota zona merah lainnya, segera dikirimkan 25 ribu dosis vaksin.

"Saya minta vaksinasi digenjot, karena menurut data, dari delapan kabupaten dan kota yang sekarang masuk zona merah itu, hanya Demak yang vaksinasinya cukup tinggi. Tujuh lainnya masih rendah. Maka saya minta dipercepat, cari lansia sebagai prioritas vaksinasi," tegasnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr Pramesti Griana Dewi mengatakan posisi ketujuh dari atas dari 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah.

“Kita masih cukup baik penanganan kasus Covid-19 kalau kesembuhannya tinggi dan kematiannya rendah. Berarti Pak Direktur RSUD (dr Ichlas Riyanto) itu yang sukses," ujar Pramesti.

Terkait klaster yang masih aktif untuk saat ini adalah klaster keluarga 76, nakes di RS tinggal 2 orang, nakes puskesmas 8, klaster rewang hajatan 11, klaster kantor 18, dan klaster takziyah.

Perangkat desa positif Covid-19 ada di Desa Panibang, Kecamatan Cimanggu tersebut kebetulan ada acara keluarga yaitu lamaran. Juga perangkat desa yang lain terkena dan ketika di-tracing ternyata anggota keluarga ada 16 orang,” ujarnya.

Di Desa Palugon, Kecamatan Wanareja ada hajatan dan satu tamu dari Bandung bergejala dan ternyata positif, dirawat di RSUD Majenang dan akhirnya meninggal dunia.

"Ini menular pada keluarga yang lain dan tamu yang lain sebanyak 15 orang. Untuk ABK MV Hilma Bulker saat ini nol, tidak ada lagi yang dirawat di RSUD Cilacap. Terimakasih, Pak Direktur dan teman-teman RSUD Cilacap. Yang satu meninggal waktu itu, yang sembuh 13," jelas Pramesti

Mengenai rapat evaluasi, Pramesti menjelaskan tadi Pak Gubernur lebih banyak memprioritaskan delapan kabupaten yang masuk zona merah. Cilacap masih zona oranye.

Namun demikian pihaknya mengikuti arahan gubernur untuk tetap meningkatkan tracing, testing, treatment.

Cilacap kini ada 695 kasus positif, namun tidak masuk zona merah karena penilaiannya dari beberapa kriteria. Tidak hanya dari jumlah kasus aktif, tetapi juga angka kesembuhannya, angka kematian, jumlah positif yang dirawat di RS, jumlah testingnya, jumlah tempat tidur yang dipakai, jumlah ventilator yang terpakai, jumlah APD yang digunakan, cukup banyak elemen untuk penilaian.

Sekda Cilacap Farid Ma'ruf menambahkan, di bidang keuangan sesuai surat Menteri Keuangan RI harus ada pergeseran anggaran ke penanganan covid dan vaksin.

Di Cilacap ada Rp 100 miliar dari kegiatan-kegiatan yang bukan penanganan Covid dan vaksin dipaprasi, sehingga ada Rp90 miliar yang digeser ke penanganan Covid dan vaksin.

Sehingga di Dinkes saat ini ada Rp90 miliar, disamping untuk sarana dan prasarana juga untuk honor tenaga kesehatan.

Baik itu yang menangani covid maupun mengadakan penyuntikan bagi peserta yang divaksin. "Sehingga semuanya tersedot ke situ dan belanja tidak terduga kita anggarkan Rp5,5 miliar," kata Farid.

Untuk isolasi terpusat, imbuh Farid, pihaknya  punya gedung olahraga yang di dekat stadion, bulutangkis indoor, ada tenis indoor, dan gedung bulutangkis yang di Jalan Rinjani.

Disinggung tentang rapat, Farid mengatakan, prioritas untuk percepatan penanganan Covid, kita hanya mengikuti evaluasi dari provinsi.

“Alhamdulillah Cilacap tidak termasuk delapan kabupaten/kota yang zona merah. Tapi kita menjaga agar covid ini tidak seperti terjadi di Kudus,” ujarnya. (POUR)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Delapan Daerah di Jawa Tengah Berstatus Zona Merah, Pemda Cilacap Refocusing Rp90 Miliar Untuk Penanganan Covid-19

Terkini

Topik Populer