Seperti dilansir oleh media online RelasiPublik.com, Toni terlihat agak kurang bersahabat dan kelihatan kesal dengan adanya temuan awak media, yang ingin mengkonfirmasi kepadanya, dan mengatakan dia tidak mengetahui tentang sapi bantuan pemerintah untuk dikembang biakan yang diduga sudah dijual warganya.
“Salah satu warga menjelaskan kepada awak media yang berinisial S, menuturkan dengan gamblang bahwa sapi sapi itu sudah dijual, terakhir tiga ekor sapi di jual pada hari selasa (30/11/2021) megunakan mobil warna putih yang dijual oleh asisten kades yg berinisial S dan H, ujarnya.
Sangat disayangkan sapi bantuan dari pemerintah untuk dikembang biakan, guna untuk menambah peghasilan warga, dijual oleh oknum S. dan H. demi kepentingan pribadi, dengan ini awak media akan terus menindak lanjuti prihal ini ke pihak yang berwenag, agar secepatnya menangani terkait bantuan sapi dari pemerintah tersebut.
Dilain tempat ada warga yang melaporkan dan siap untuk dijadikan sebagai saksi, adanya pembangunan lain yang asas manfaatnya tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat, diantaranya pembagunan tower di tengah pemakaman umum (TPU), lahan untuk Pembagunan gedung kesenian batal, akhirnya di bangun jadi kebun duku, pembuatan sumur bor yang seharusnya di bangun diperkampungan itu dibangun di tengah kebun sawit milik orang tua kades, tanpa ada manfaat untuk masyarakat desa.
Dari hasil keterangan salah satu warga yang berinisial S, kepala desa juga sering mengintimidasi warga agar menuruti apa yang sudah di perintahnya dan mengancam akan menghapus nama nama yang sudah mendapat bantuan, pungkasnya.
Dengan ini diminta kepada instasi terkait dalam hal ini Dinas PMD , untuk segera melakukan pemanggilan terhadap kepala desa Gunung Kembang Baru , terkait dengan adanya temuan awak media dan juga adanya laporan dari masyarakat di lapangan , sampai berita ini diterbitkan belum ada keterangan lebih lanjut dari yang bersangkutan. (Firman)
