Hal ini sudah beberapa bulan yang lalu telah di sampaikan pemberitahuan kepada pihak PLN terkait oleh Lembaga Non Gouverment LSM GRAMM, namun sampai sekarang tetap tidak ada tindakan ataupun respon positif dari PLN.
"Al hasil dari pihak pengelola wisata monomen kresek dan PLN harusnya cepat tanggap, ada tindakan bukan dibiarkan padahal ini sarat akan keselamatan pengunjung wisata, terlebih saat liburan pengunjung ramai sekali, kalau sampai terjadi sesuatu yang fatal siapa yang bertanggung jawab," kata Bagus Pranggono, SH Ketua LSM GRAMM.
Menurut keterangan warga yang berjualan di area itu, Meteran, bok sekering itu masih hidup, berarti ada arusnya, oleh pedagang tanaman hias (Bonsai) di ikat dipohon,dan ditaruh di atas pot bunga, dan di tutupi plastik seadanya, supaya tidak terkena manusia dan yang masih bergelantungan ia biarkan. Mengenai keberadaan instalasi listrik itu dulunya di peruntukan buat pedagang warung ataupun lapak untuk berjualan di situ, karena waktu itu kondisi pengunjung wisata semakin sepi akhirnya para pedagang pindah tempat, akhirnya terbengkalai tak terurus.
Obyek Wisata Monomen Kresek merupakan aset Pemerintah Daerah Kabupaten Madiun ,dalam hal ini di pengawasan Disparpora ,jadi sangatlah ironis bila pengelolaan aset tanpa di barengi pengawasan seperti wisata monomen Kresek tersebut. (poer)
