Aceh Singkil-mediaadvokasi.id
Bupati Aceh Singkil buka kegiatan Pendidikan dan Peningkatan Pemahaman Etika dan Budaya dalam berpolitik.
Kegiatan itu dilaksanakan oleh Kesbangpol Aceh berkerjasama dengan Kesbangpol Aceh Singkil di Aula Dinas Kesehatan Setempat, Senin (28/3/2022).
Bupati Aceh Singkil Dulmusrid dalam sambutannya mengatakan, menjadi bangsa yang demokratis adalah impian kita bersama, untuk mewujudkannya butuh partisipasi dari masyarakat.
"Partisipasi politik itu hanya dapat dilakukan warga yang mempunyai wawasan serta pengetahuan tentang politik agar dapat menumbuhkan atau meningkatkan politik tersebut, "Kata Dulmusrid.
Pada bagian lain Dulmusrid juga berharap, Masyarakat Aceh Singkil agar bisa semakin termotivasi dan sadar akan haknya berpolitik.
“Melalui kegiatan ini, saya mengharapkan pendidikan dan informasi yang diperoleh seluruh peserta dapat diteruskan kembali kepada masyarakat di lingkungan masing – masing,” ujarnya.
Disampaikannya, jika salah satu wujud partisipasi masyarakat dalam proses politik adalah Pemilihan Umum (Pemilu). Meski pelaksanaannya masih jauh, namun dirinya mengajak semua aktivis politik untuk menjaga etika dan kesantunan.
“Mari sama – sama kita menjaga situasi dan kondisi Aceh Singkil dengan politik yang santun dan beretika, mengingat masyarakat di Kabupaten Aceh Singkil sangat heterogen dan tentunya dinamika perpolitikan juga sangat tinggi,” terangnya.
Dalam logika masyarakat demokratis, perbedaan merupakan suatu hal mutlak yang harus ada, perbedaan adalah representasi kebebasan yang dilindungi oleh Negara.
Oleh karena itu, beda dalam pilihan politik bukan merupakan suatu hambatan dalam kehidupan berdemokrasi. Justru merupakan bagian dari demokrasi itu sendiri sehingga perlu disikapi dengan kesadaran objektif, bukan dijadikan alasan bahwa perbedaan merupakan suatu pertentangan, " Bebernya.
Dulmusrid mengakui jika kepedulian masyarakat terhadap kehidupan politik akhir-akhir ini makin menguat, terlebih di era digital sering kali riuh rendah suara warganet menentukan sikap pemerintah dalam mengelola Negara.
Seperti diketahui, Indonesia menganut sistem politik demokrasi. Sistem politik seperti ini telah mengharuskan Negara dan pemerintah untuk melibatkan rakyat dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan dan kehidupan politik bangsa dan negara.
Dinamika politik akan terus berubah mengikuti arus perkembangan zaman. Tidak bisa dipungkiri, selama masih ada peradaban .
Disitu juga ada sistem politik yang membutuhkan sosialisasi guna melancarkan berjalannya sistem politik disuatu Negara. Sosialisasi politik diperlukan untuk memelihara dan mempertahankan kebudayaan politik yang dimiliki suatu bangsa.
“Dalam pelaksanaan pendidikan politik ini, selain dapat dilakukan Pemerintah melalui lembaga lembaga pendidikan formal juga dapat dilaksanakan oleh organisasi masyarakat sipil,” katanya.
Sementara itu disela-sela kegiatan
Pendidikan dan Peningkatan Pemahaman Etika dan Budaya dalam berpolitik berlangsung. Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Kesbangpol Aceh Arsyi M Yusuf saat dikonfirmasi mengatakan, Kegiatan ini bersumber dari APBK.
Adapun tujuan kegiatan ini dilaksanakan guna meningkatkan partisipasi pemilih pada tahun 2024 mendatang.
Kemudian agar masyarakat bisa memahami etika budaya dan politik, "kata Arsyi
Semoga saja apa yang kita laksanakan pada hari ini bisa tercapai di hari masa tahapan pemilu yang akan datang.
Yaitu terciptanya kedamaian, kebersamaan, dan jauh dari tindakan-tindakan melanggar undang-undang pemilu, " Sebutnya.
Lebih lanjut Arsyi mengukapkan, kegiatan Pendidikan dan Peningkatan Pemahaman Etika dan Budaya dalam berpolitik ini Isya Allah dilakukan di seluruh Kabupaten/ Kota di Provinsi Aceh.
Dan Aceh Singkil ini merupakan Kabupaten yang Ke lima yang telah kita kunjungi, "Ujarnya.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 75 orang peserta, 35 diantaranya merupakan kandidat calon anggota legislatif perempuan.
Dan turut dihadiri Bupati Aceh Singkil, Kabid Bappeda, Kabid Politik Dalam Negeri Kesbangpol Aceh, dan peserta lainnya. (Ahmad)
