terkini

Goresan Pena Dirut Perumda Pasar, memaknai 1 tahun Kepercayaan MM-HH

6/01/22, 14:17 WIB Last Updated 2022-06-01T07:17:03Z

 



Bitung, MA-Kepercayaan artinya mengakui akan kejujuran dan kemampuan seseorang benar-benar dapat memenuhi harapan. Dengan demikian, kepercayaan sebenarnya keyakinan pada seseorang untuk menduduki jabatan tertentu. Kepercayaan disematkan karena seseorang memiliki kemampuan dan kejujuran memikul jabatan tersebut sehingga benar-benar dapat memenuhi harapan.


Oleh karena itu, arti kepercayaan sangat sentral dalam kehidupan, dia menjadi alat ukur dan urat nadi kehidupan. Kalau orang percaya atas kemampuan dan kejujuran, barulah orang mau mempercayakan jabatan tertentu kepada kita. Maka modal kepercayaan akan lebih tinggi dibanding yang lainnya. Karena pentingnya modal kepercayaan ini dalam meniti karir mencari sukses dan kecemerlangan hidup, maka terjadilah pencitraan-pencitraan di mana-mana.


Tetapi sejatinya, pencitraan yang sebenarnya bukan padaa level promosi semata. Tetapi devinisi pencitraan pada konteks kepercayaan lebih pada pembuktian. Artinya terbukti bahwa pada diri orang memiliki kemampuan dan kejujuran sehingga dapat dipercaya menduduki jabatan. 


Pandangan umum diatas sebenarnya adalah sekelumit pergumulan bathin pribadi ketika menerima tampuk pimpinan Perusahaan Umum Daerah – Perumda Pasar Bitung. Bagi saya, Jabatan direktur Utama dalam perusahaan daerah untuk mengelola pasar, adalah kepercayaan untuk pembuktian sekaligus sebuah keniscayaan dalam tantangan. 


Saya ingin merangkum sedikit keniscayaan itu, dalam bentuk tulisan testimoni pribadi memperingati 1 satu Tahun Kepercayaan Walikota Maurits Mantiri, menyerahkan SK pengangkatan Direksi Perumda Pasar Mei 31 2021,  yang bertepatan dengan momentum Hari Kesaktiaan Pancasila hari ini, 1 juni 2022. 

Bagi sebagian politisi apalagi tim pemenangan, mendapatkan jabatan setelah berjuang adalah tujuan. Namun bagi saya, jabatan yg diemban justru memberikan beban besar dibalik kisah perjuangan. Ikut terlibat dalam tim pemenangan, dan melihat pasangan Maurits – Hengky naik ke singgasana kekuasaan adalah kebanggaan tersendiri. Namun kebanggaan terbesar dalam perjuangan, adalah pembuktian akan janji2 perubahan selama berkampanye. 

Menjadi direktur Utama Perumda Pasar, adalah beban dan tantangan untuk membuktikan janji2 perubahan tersebut. 


Sebagai seorang kristiani, pribadi saya tergerak untuk mendatangkan perubahaan mendasar diwilayah pasar, agar menjadi berkat bagi sesama. Pengalaman selama 10 tahun menjadi politisi dan berkecimpung didunia Legislatif, membuat pemahaman dan pandangan perubahan pasar dimata saya adalah sebuah tantangan khusus. Mengapa menjadi tantangan tersendiri ?karena pasar yang nota bene kekuatan ekonomi kerakyatan di kota Bitung, menyimpan segudang persoalan mendasar yang belum terselesaikan selama bertahun – tahun. Dampak terburuknya adalah persoalan kemerdekaan ekonomi yang tersandera diwilayah pasar, karena persoalan birokrasi, tehknis pengelolaan dan status lahan, yang tidak kunjung usai. 


Langkah kepemimpinan Maurits – Hengky membentuk Perumda Pasar adalah tindakan Terobosan psikologi luar biasa, dalam mewujudkan cita2 ekonomi kerakyatan yang merdeka dan berdaulat ditangan rakyat. Awalnya pesimisme merebak diberbagai kalangan. Tidak hanya birokrat, namun kalangan politisi juga mengungkapkan kekhawatiran yang sama. Bahkan Regulasi Pembentukan Perumda ditahun 2018, ragu diterapkan kepemimpinan lama. Mungkin persoalan dan kondisi pasar yg jadi pertimbangan kala itu. Hingga datanglah keberanian kepemimpinan Bitung Hebat, mampu mendorong realisasi pembentukan BUMD tersebut, dengan penyesuaian regulasi baru ditahun 2021.


SK sudah ditangan, namun masuk pasar tidak mudah. Bahkan ketika BAST (berita acara serah terima) aset dilakukan Disperindag kepada Perumda Pasar, kekhawatiran masih bergelanyut dibenak. Tentu kekhawatiran yang sama juga dirasakan Dua Direksi Lainnya. Saudara saya Viktor Turambi dan Tasman Balak.  Untunglah kita seiya dan sekata dalam pemahaman perubahan. Maka berbekal tekad Perubahan, masuklah kami melangkah ke dalam kawah “candradhimuka” ekonomi, yang kami sebut “PASAR”.  


Agustus 2021, Ruangan sekretaris daerah siang itu ricuh dgn penuh interupsi, saat sejumlah perwakilan pedagang lewat APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia ) kota Bitung, berdebat dalam kerangka memprotes penguasaan lahan dipasar winenet, yang dilakukan sejumlah ahli waris semenjak 2019. Kericuhan itu sempat diwarnai gebrakan Meja Oleh Wakil Sekretaris APPSI Saat itu, kepada Pemerintah Kota.  Bayang2 kesemrawutan sudah nampak jelas, ketika persoalan  hukum atas lahan pasar menyeruak dalam benak.


Kegaduhan ini sudah nampak semenjak BAST 13 pasar diserahkan pemerintah dalam pengelolaan Perumda, namun hanya 6 pasar yang aktif dan 2 pasar terbesar tengah diduduki pihak lain. Menyerah bukan pilihan. Namun masuk kedalam dan berjuang menyelesaikan tantangan adalah tujuan. 


Setelah sejumlah insiden nyaris “tumpah darah” dilapangan, akhirnya koridor dan mekanisme diterapkan Perumda diwilayah pasar winenet. Meski tengah menghadapi 2 gugatan dipengadilan, paling tidak kami telah menguasai Pasar. Winenet clear ditangan perumda pasar. 


Berpindah ke pasar Cita. Pembangunan infrastruktur dan penataan menjadi tantangan utama. Pergumulan demi pergumulan dihadapi dengan doa dan tekad bersama tim. Bahu membahu dalam menerjang badai perlawanan. Hingga tiba dititik pembangunan pasar modern dan BCC dalam situasi tenang dan berkelanjutan saat ini. Kita menunggu hasilnya di 2023.


Pasar sagerat juga mengalami guncangan. Situasi pasar representatif yang kurang maksimal juga diperdebatkan. Kerja cepat dan bertahap tetap menjadi prioritas. Padahal rasanya tidak adil, jika beban bertahun-tahun dihempaskan seketika ke Perumda Pasar yang seumur jagung. Tentu saja, menimbulkan keretakan dan benturan yang sangat keras dimana-mana.  Meski belum berdampak signifikan, tetapi rancangan perubahan tetap dikedepankan. Meski secara bertahap, dan tidak segampang membalikan telapak tangan.


“Kegaduhan” demi kegaduhan berlanjut disejumlah pasar. APPSI dalam akun resminya “solidaritas pedagang”, lebih menggambarkan kegaduhan ini sebagai proses “persalinan” untuk melahirkan. Tersiksa namun akan menghasilkan kebahagiaan. Pertarungan tidak hanya berada diwilayah hukum. Area politik juga berlangsung sengit. Sejumlah Rapat Dengar Pendapat dihadapi Perumda, dengan sekelumit pertarungan “opini” diluar ruangan. Untunglah lembaga yang membesarkan saya sebagai politisi, masih sama dalam persepsi untuk mendorong perubahan. Kita satu jalan menuju perbaikan permanen tentang pasar. Apresiasi besar untuk teman2, yang tidak bisa disebutkan satu persatu. 


Hingga hari ini kami Digirian. Akan ada perubahan besar dalam wajah pasar rakyat tertua dikota Bitung, sebagai ikon tradisional market. Pasar yg diklaim berdiri tahun 1920 ini, akan berubah menjadi pasar wisata tua, dengan wujud identitas tradisional. Pendekatan regulasi lagi didorong agar semua masyarakat disekitar pasar tidak hanya mendapatkan dampak ekonomi, namun juga dampak wisata kuliner kota tua seperti di Vietnam dan Bangkok Thailand. Pasar tradisional dengan pendekatan wisata. 


Pada sisi lain, diinternal perusahaan. Komitmen sama tetap terbangun kepada seluruh sumber daya. Mengubah “uang receh” menjadi milyaran bukan perkara mudah. Banyak hal yang harus dikorbankan. Termasuk kesenangan pribadi bahkan keluarga harus dikesampingkan. Meski fitnah dan tuduhan menjadikan kami sebagai sasaran.  Perusahaan harus tetap jalan dan bergerak, meski gesekan dan kekurangan bahan bakar tetap menjadi ancaman. 

Merangkak kami sudah terbiasa. Proses tetap dihadapi dengan ikhlas. Karena keyakinan saya, hari ini kita merangkak, besok berdiri, lusa berjalan dan selanjutnya akan “berlari”. Menerobos terus hingga waktu yang akan mengakhiri.  Terimakasih untuk sahabat dalam perusahaan yang memahami kondisi kita bersama. Karena saya yakin, dibalik pengorbaan kita, selalu ada kemenangan dalam kebahagiaan yang tiada tara. 


Meski tidak bisa diungkap semuanya, namun Dibalik seluruh perjalanan 1 tahun ini, ada sesuatu yang hendak saya sampaikan kepada publik.  Langkah2 perubahan ini tidak akan terwujud tanpa “konsistensi” pemimpin kota. Pendelegasian kewenangan pasar dari pemerintah kota, dibarengi dengan konsistensi pemimpin, dalam mempercayakan semua situasi kepada penyelesaian Perusahaan pasar kota Bitung, adalah “kuncinya”. Maurits Mantiri sebagai “Pemimpin”, adalah “Karakter” yang berbeda dengan jejak sejarah pemimpin kota lainnya. Pasangan Maurits – Hengky meninggalkan Tapak-tapak jejak konsistensi pemimpin yang tidak pernah bergeming dalam mewujudkan perubahan. Tetap menjaga kepercayaan pada secarik kertas Berbentuk Surat Keputusan Pengangkatan Direksi Perumda Pasar, meski dalam situasi “keniscayaan”.  Sekali Layar Terkembang, Surut Kita Berpantang,  adalah peribahasa tepat untuk menggambarkan Konsistensi Walikota sebagai KPM – Kuasa Pemilik Modal Perumda Pasar Kota Bitung.


Cita2  Kepemimpinan Bitung - Hebat menjadikan pasar yang TERTATA, TERBANGUN, DAN TERBERKATI menjadi visi dan misi Perumda bagi masa depan bitung sebagai “ Torang Pe Rumah”. Dalam 2 tahun kedepan, kita berharap tidak ada lagi pasar Kumuh, becek, dan kalah bersaing dengan toko modern. Masyarakat harus mendapatkan keadilan ekonomi dalam memanfaatkan pasar rakyat sebagai kekuatan ekonomi dikota Bitung. Cita2 jangka panjang Walikota Maurits Mantiri dan Wakil Walikota Hengky Honandar, untuk mewujudkan Bitung-Hebat bagi masyarakat, akan dibarengi penerapan regulasi Hukum sebagai PANGLIMA. Sebab “YANG JAGO ITU, YANG TAAT ATURAN”. 


Pada akhirnya, kadang kalanya kami keliru. Sebab, Kelemahan milik semua manusia. Tidak ada gading yang tidak retak. Teguran keras dan tamparan datang. Senyuman dan semangat adalah senjata. Tekad kami tetap sama, bahwa perubahan pasar harus dilanjutkan untuk mendukung keberhasilan Pemerintahan Maurits – Hengky. Bitung harus benar benar menjadi hebat ditangan mereka.


Sebagai warga Bitung, Saya rela mempertaruhkan semua reputasi hidup, untuk mewujudkan keberhasilan cita-cita Bitung Hebat secara berkelanjutan. Sebagai orang beriman saya salalu menyakini dalam setiap perubahan ada “harga yang harus dibayar”. Namun Kristus selalu dimuliakan. Karena hanya bagi DIA segala kemuliaan, hormat, dan kejayaan selama lamanya. Amen. 


Direktur Utama, Perumda Pasar Bitung Drs. Harto Kahiking

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Goresan Pena Dirut Perumda Pasar, memaknai 1 tahun Kepercayaan MM-HH

Terkini

Topik Populer