terkini

Seperti di Jepang, PJ Bupati Aceh Singkil Sulap Parit Menjadi Kolam Ikan

Pujo
8/05/22, 11:13 WIB Last Updated 2022-08-05T04:22:21Z
Aceh Singkil-mediaadvokasi.id 
Selokan atau Parit identik dengan hal-hal yang berbau jorok dan menimbulkan bau tak sedap. Bahkan tak jarang, kerap ditemukan sampah-sampah menumpuk serta dipeunuhi tumbuhan dan menjadi sumber penyakit.

Namun, berbeda dengan di Kabupeten Aceh Singkil, Parit tersebut disulap menjadi kolam ikan. dengan diisi ribuan bibit ikan jenis nila. Selokan yang identik dengan hal jorok pun sirna ketika melihat kondisi di Ibukota Aceh Singkil dengan slogan Sekata Sepekat itu. 

Sekilas parit tersebut mirip dengan yang ada di Jepang, meskipun tidak sebening selokan di sana. Namun, keberadaannya menjadi bukti bahwa selokan yang mempunyai imej kotor dan berbau, ternyata bisa disulap sedemikian rupa agar sedap dipandang.

Panaburan bibit ikan jenis nila itu  merupakan inisiatif PJ Bupati Aceh Singkil Marthunis.ia ingin Aceh Singkil hidup sehat dan bersih. 

Sebab, parit-parit yang ada di Aceh Singkil begitu banyak sampah berserakan.Sehingga, kerap menimbulkan aliran selokan yang mampet, berbau, dan menimbulkan berbagai penyakit seperti demam berdarah.

"Saya kepikiran untuk membuat sesuatu yang berbeda, seperti di kota-kota besar sana. dengan ditaburkannya ikan ini ke parit diharapkan masyarakat Aceh Singkil agar tidak lagi membuang sampah  parit" Ujar Marthunis di sela-sela penaburan ikan berlangsung kepada wartawan 4 Agustus 2022.

Ikan yang ditaburkan ke parit sedikitnya sebanyak lima ribu jenis ikan nila.penaburan ikan langsung dilakukan Pj Bupati Aceh Singkil Marthunis serta didampingi seluruh SKPK di jajarannya. 

Ikan yang yang disediakan oleh Dinas Perikanan Aceh Singkil itu ditaburkan di kawasan jalan Protokol desa Pulau Sarok, tepatnya di dua sisi parit  halaman Pendopo bupati dan Masjid Agung Nurul Makmur.


"Selain menjaga kebersihan parit, tujuannya juga menarik perhatian wisatawan"ucap Marthunis. 


Ada tiga tujuan ikan ini ditaburkan, pertama, menjaga parit tetap bersih, menjadi daya tarik wisata menjadikan Kota Singkil lebih menarik dan terakhir menambah produksi ikan untuk berkembang. 

Sekaligus, tambahnya, menjaga keseimbangan ekosistem rantai makanan, seperti memakan jentik nyamuk dan hewan serangga lainnya. "Artinya, sekali dayung dua tiga pulau terlampaui," Jelasnya. 

 Menurutnya, daya tahan Ikan Nila dianggap mampu hidup didua jenis air payau dan sedikit asin selama enam hingga tujuh bulan, sudah bisa dipanen.


Sehingga, parit yang jalan protokol yang hanya sedalam lutut dewasa itu, jenis ikan nila ini akan berkembang biak, dan membuat jalan protokoler ini lebih bersih, sehingga saat hujan pun lebih cepat mengalir airnya. 

Untuk merawat dan menjaga, pihaknya mempercayakan masyarakat khususnya wilayah Kecamatan Singkil, sehingga orang akan enggan membuang sampah, dan menjaga keindahan. 

Penaburan bibit ikan difokuskan dulu dijalan protokol tersebut, kemudian diberi pembatas waring sepanjang kurang lebih 100 meter.

"Dan kalau dianggap berhasil, kita akan coba parit-parit yang lain," Tutupnya.(Ahmad)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Seperti di Jepang, PJ Bupati Aceh Singkil Sulap Parit Menjadi Kolam Ikan

Terkini

Topik Populer