Aceh,MA-Untuk mensejahterakan para wartawan dan independensi dalam peliputan berita, kepada seluruh perusahaan pers yang bergabung dalam SMSI (Serikat Media Siber Indonesia) diharapkan untuk memberi honor dan tunjangan kepada para wartawannya. Hal itu diucapkan Ketua SMSI pusat, Firdaus, pada acara Anugerah Award 2023, yang berlangsung di Aula Gayo Petro Hotel, Takengon Aceh Tengah, Senin, 08/05/2024.
Sebelum acara penyerahan award, Firdaus berbicara panjang lebar tentang kiprahnya di SMSI dari tahun ke tahun dalam mencoba menyelamatkan media siber seluruh Indonesia. Salah satu upaya yang ia lakukan adalah mengajak para pejabat daerah agar bermitra dengan wartawan dalam mempublikasi/ memberitakan kondisi serta kemajuan daerah.
"Pemerintah diharapkan dapat bermitra dengan para wartawan dalam memajukan daerahnya," ujar Firdaus di hadapan puluhan pejabat kabupaten dan para tamu undangan.
Firdaus juga menjawab pertanyaan salah satu wartawan yang menanyakan, "Selain wartawan harus bermitra dengan pemerintah, apa saja upaya yang dilakukan SMSI untuk mensejahterakan wartawannya. Apakah perusahaan pers berkewajiban membayar honor wartawan?"
"Iya, Setip perusahaan pers, sudah seharusnya memberikan honor dan tunjangan kepada para wartawannya," ucap Firdaus singkat, disela-sela penutupan acara.
Jawaban ketua SMSI pusat tersebut, tentu akan jadi catatan kita semua, terutama para perusahaan pers, sebab selama ini cukup banyak perusahan media (perusahaan pers) yang muncul, terutama di Aceh, para wartawan disuruh bekerja namun tidak dibayar satu rupiahpun oleh perusahaan pers, dalam meliput berita. Padahal mereka, selain menghabiskan waktu juga memerlukan BBM, makan dan minum. Bagaimana mereka bisa bekerja sesuai kode etik.
Satu-satunya harapan bagi wartawan adalah pada iklan. Tapi berapa banyakkah iklan yang mampu mereka dapatkan?
Sebab tanpa honor, wartawan tidak bisa bekerja secara independen sesuai dengan kode etik jurnalistik.
