terkini

Bangkai Babi yang mengapung di Perairan Singkil Diduga tidak Menular virus kolera terhadap Manusia.

Pujo
11/15/19, 15:07 WIB Last Updated 2019-11-15T08:08:49Z

foto: Bangkai Babi yang mengapung di Sungai Sungkil, Jumat (15/11/20199.

Aceh Singkil.  Media Advokasi.com
Terkait bangkai Babi yang mengapung beberapa hari lalu diperairan sungai singkil serta menghebohkan masyarakat singkil karena takut menular virus kolera ternyata tidak menular terhadap hewan lain seperti ikan yang hidup di perairan air tawar dan laut serta kepada manusia.

Bangkai babi yang mengapung tersebut diperkirakan dari beberapa peternakan babi di Sumatera Utara seperti di daerah Tigalingga, Kabupaten Karo dan daerah Sidikalang, Kabupaten Dairi.


Yang melintasi Sungai Alas Kutacane menuju Sungai Souraya Kota Subulusaalam hingga bermuara ke Sungai Cinendang dan Sungai Rintis di Kabupaten Aceh Singkil.


Dimana sebelumnya Khairul salah seorang warga Desa Kuta Simboling menuturkan awal mula penampakan bangkai babi hanyut di Sungai Rintis Suka Makmur.

Bahkan dipaparkanya, tidak hanya satu babi saja yang terlihat. Namun banyak babi yang mengapung melintas dan terbawa arus sungai singkil.

Dan warga lainnya, Rere mengatakan bangkai babi yang hanyut itu meresahkan warga karena mereka khawatir babi tersebut mati karena penyakit dan dapat menular kepada manusia,"katanya.

"Menurut pemberitaan beberapa TV waktu lalu, peternakan babi di Kabupaten Dairi Sumatera Utara banyak membuang babi yang mati karena penyakit kolera,"

Hal ini dikhawatirkan dapat mencemari sungai. Ia berharap pemerintah melalui dinas terkait untuk merespon keresahan masyarakat terkait penampakan bangkai babi hanyut karena sebagian warga yang tinggal dibantaran sungai tersebut memanfaatkan sebagai tempat mencuci, mandi dan lainnya,"ujar Rere.

Ditambah Riska seorang warga Aceh Singkil menuturkan untuk sementara tidak membeli ikan sungai karena takut tertular virus kolera dari bangkai babi. "Biasa konsumsi ikan sungai, tadi saya membeli banyak telur," katanya

Tempat terpisah Kabid Peternakan Iswani, SP dari Dinas Pertanian Holtikultura dan Peternakan Kabupaten Aceh Singkil saat dikonfirmasi Berita Media Advokasi.com Jumat (15/11/2019) di ruang kerjanya mengatakan virus kolera tidak dapat menular ke manusia karena perbedaan gen.

"Virus kolera hanya dapat menular antara babi dengan babi," kata Iswani.

Selain itu virus kolera juga tidak dapat menular pada binatang lain semisal ke ikan atau yang lainnya.

Sementara bangkai babi yang kondisinya sudah gembung dan membusuk, menurutnya tidak dapat diidentifikasi apakah mati karena virus kolera atau tidak.

"Kita akan koordinasi dengan Dinas Peternakan lintas Kabupaten, Dinas Peternakan dari Subulussalam terlebih dahulu kemudian ke Kabupaten lainnya,"

Menurut Iswani, pihak Pemerintah Daerah Aceh Singkil juga telah melakukan koordinasi dinas terkait yakni Dinas Pertanian Holtikultura dan Peternakan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, BPBD, MPU yang dikomandoi oleh Wakil Bupati beserta Sekda pada hari ini.

Selain itu pihak Dinas Pertanian Holtikultura dan Peternakan juga telah melakukan antisipasi terhadap warga Aceh Singkil di perbatasan Kecamatan Danau Paris yang memelihara babi agar tidak menerima babi dari luar daerah untuk dikonsumsi.

"Kami juga akan menyisir ke sungai mencari bangkai babi yang hanyut untuk selanjutnya di kubur," tambah Iswani.

Iswani menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir tertular virus kolera. Ia juga berharap bagi yang tinggal dibantaran sungai agar tidak mengkonsumsi sementara air sungai karena dikhawatirkan airnya mengandung najis,"katanya. (Ahmad).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Bangkai Babi yang mengapung di Perairan Singkil Diduga tidak Menular virus kolera terhadap Manusia.

Terkini

Topik Populer