Bener Meriah-Media Advokasi.com.
Kabaq Humas dan Protokol Kabupaten Bener Meriah, Wahidi sesalkan perbuatan oknum pendemo yang telah berani menginjak-injak buah kopi yang di bawa oleh para pendemo dan di jemur di halaman depan Kantor Bupati Bener Meriah.
,"Demonstrasi Saya sepakat, tatapi jangan sampai menginjak injak kopi, dikarnakan kopi sebagai urat nadi masyarakat bener meriah," ujar Wahidi kepada media ini.
Menerutnya, Dengan menginjak-injak buah Kopi sama halnya menginjak injak nasi petani kopi," jikalau mereka benar-benar petani kopi tentunya sangat menghargai kopi, dan petani akan paham Filosofi kopi,"ucapnya.
," Dan semoga kelakuan segelintir oknum yang membuat ulah tidak menjadi Laknat kepada para petani kopi lainnya, seharusnya kita ingat sejarah kopi di salah satu desa kala itu, ketika salah seorang petani mengisap uang sebagai rokok dari hasil kopi, menjelang ramadhan, dan semoga mereka bertaubat," ungkapnya.
Sudahlah jangan membawa nama Petani Kopi, karna banyak Petani kopi yang lebih faham kondisi hari ini, meski mereka tau kondisi ini sulit, tapi mereka tau bahwa musibah yang berdampak pada perekonomian rakyat adalah diluar kemampuan pimpinan, siapa pun pimpinannya," terang Wahidi.
lebih lanjut menurut saya, mereka para oknum yang mengaku petani kopi, sebelum melakukan diskusi telah mengatur skenario "Jahat", hal ini terbukti bahwa rencana diskusi tapi membawa kopi dan terpal penjemur kopi. Ini skenario "Jahat" dan mudah-mudahan tidak dicontoh oleh yang lain," harap Wahidi.
Salah satu dari oknum yang mengaku penampung dan petani kopi juga mencoba memprovokasi peserta diskusi lainnya untuk meninggalkan ruangan, tapi alhamdulillah rencana oknum tersebut gagal, dan hanya beberapa oranc saja yang ikut keluar," terang Wahidi Selaku Kabag Humas dan Protok Sekdakab Bener Meriah.
