terkini

Diduga BLT Tak Tepat Sasaran, DPK Apdesi Angkat Bicara

Pujo
4/26/22, 22:57 WIB Last Updated 2022-04-26T15:57:09Z
Poto: Anhar AB. Ketua Abdesi Aceh Timur.

Aceh Timur - mediaadvokasi.id
Ketua Dewan forum Keuchik MADAT mengharapkan penyelesaian pengrusakan kantor Keuchik Gampong Matang Guru beberapa waktu lalu yang diduga dilakukan oleh oknum masyarakat Gampong tersebut agar dapat diselesaikan dengan cara musyawarah di tingkat Desa.

Hal tersebut disampaikan oleh Adhar.Ab ketua forum Keuchik Kecamatan Madat yang juga menjabat sebagai DPK Apdesi kabupaten Aceh Timur, selasa 26 April 2022.

Menurut Adhar pengrusakan kantor Keuchik Gampong Matang Guru merupakan permasalahan yang ringan, yang tentunya Masih bisa dilakukan media ditingkat desa, "Menurut saya Restorative Justice merupakan langkah yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan oknum masyarakat yang melakukan pengrusakan. Katanya

"Restorative justice sebagai bentuk penyelesaian permasalahan ymg memenuhi rasa keadilan, kita coba formulasikan dengan baik sehingga rasa keadilan betul-betul kita wujudkan dengan masyarakat desa, ujarnya

Pemerintah desa harus  mengedepankan pendekatan integral dengan pelaku pengrusakan kantor, sebagai satu kesatuan untuk mencari solusi serta kembali pada pola hubungan baik dalam masyarakat. Harapnya.

Kami APDESI Aceh Timur mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengawal agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di Aceh timur, Ini merupakan tanggung jawab kita bersama untuk memfasilitasi pemerintah desa dalam menjalankan roda pemerintahan didesa sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara kita NKRI, kata Adhar.

Dengan terjadinya perubahan aturan tentang prioritas BLT sebesar 40% dari pagu anggaran dana desa (DD) sehingga pemerintah desa sangat rancu, karena banyak masyarakat yang tidak akan mendapatkan bantuan tersebut, kami berharap kejadian ini dapat kita ambil hikmahnya dan mudah mudahan tidak akan terulang dan tidak terjadi didesa lainnya, Tutur Adhar Ab yang juga menjabat sebagai Keuchik Gampong Rambong Kop kecamatan Madat Kabupaten Aceh Timur.

Diberitakan sebelumnya, Sejumlah emak emak yang tercatat sebagai warga Gampong Matang Guru Kecamatan Madat Kabupaten Aceh Timur melakukan aksi protes terhadap pemerintah Gampong setempat pada hari Minggu 24 April 2022 karena tidak mendapatkan bantuan langsung tunai dana desa (BLT DD) tahun 2022.

Menurut Informasi yang berhasil dihimpun media ini, emak emak melakukan aksi protes dengan cara menggeruduk kantor kepala Desa (Keuchik) dan juga sempat menghacurkan kaca jendala kantor Keuchik, emak emak mengaku kesal terhadap penyaluran Dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa Tahun 2022 yang diduga disalurkan tidak tepat sasaran. 

"Keuchik terkesan pilih kasih dalam menyalurkan dana BLT kepada masyarakat Gampong Matang Guru. Bahkan ada masyarakat miskin yang ada KK disini tapi tidak diberikan uang, sedangkan ada beberapa orang yang tidak ada KK disini diberikan, bahkan kadang kala dia orang kaya, tapi diberikan BLT. Tambahnya.

kami kaum emak emak mendatangi kantor Keuchik ingin mempertanyakan kenapa nama kami di hapus dari daftar nama penerima manfaat dana BLT. Tapi Keuchik tidak ada di kantor, begitu juga dengan aparat Gampong satupun tidak ada ditempat saat kami datangi, kata seorang warga lainnya dengan nada kesal.

Sementara, Keuchik Gampong Matang Guru saat di konfirmasi media mengatakan, "iya benar sudah terjadi protes dan ada pengrusakan kantor Keuchik oleh masyarakat yang melakukan protes, dan saya sudah melaporkan kejadian tersebut kepada Muspika kecamatan Madat, katanya.

Terkait dengan nama mereka di coret, karena keterbatasan anggaran, anggaran hanya 40%  jadi tidak cukup untuk semua masyarakat, yang terkafer Hanya 78 KK, dan ada memang sekitar sepuluh KK gantung, Belum ada KK tapi mereka sudah berumah tangga, ujar jafarudin.

Reporter: ZAS
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Diduga BLT Tak Tepat Sasaran, DPK Apdesi Angkat Bicara

Terkini

Topik Populer