Aceh Timur - mediaadvokasi.id
Gencar nya sorotan terhadap APDESI Aceh Timur, terkait rencana pelaksanaan Pelatihan Satgas Covid-19 dalam waktu dekat ini, dengan menggunakan sumber dana desa tahun 2022, pelatihan tersebut di nilai tidak ada relevan dan urgent bahkan terkesan menghambur hambur kan uang di tengah kondisi ekonomi rakyat yang merosot akibat pandemi covid-19.
Menanggapi hal tersebut Pegiat Sosial Darwing Eng menduga selain APDESI ada pihak lain yang berada di balik program pelatihan tersebut, dalam hal ini APDESI Aceh Timur harus menjelaskan secara transparan kepada publik siapa saja pihak yang menjadi "Dalang" di balik "program penumpang gelap" di APBG tahun 2022. Mustahil APDESI bisa berdiri sendiri tanpa ada pihak lain yang ikut "bermain" di belakang layar. Ujarnya Senin 16 Mei 2022.
"APDESI harus menjelas secara terbuka kepada publik ihwal latar belakang muncul nya program pelatihan Satgas Covid-19, pada DD Tahun 2022, sebab para Keuchik 513 Desa se Kabupaten Aceh Timur sepakat dan serentak mengalokasikan dana untuk pelatihan dengan nama pelatihan dan jumlah biaya yang sama. Tanpa ada mobilisasi atau yang mengkondisikan secara sistematis." ungkap.Darwin.
Darwin menegaskan " APDESI merupakan lembaga publik, biaya yang digunakan merupakan uang negara, maka harus berani dan siap untuk membeberkan ke publik, siapa saja yang berada di balik suksesor Pelatihan Satgas tersebut.
"Saya tantang APDESI Aceh Timur untuk membuka ke publik siapa "Dalang" yang berada di balik layar, Sementara LEMPANA hanya lembaga yang di tugaskan untuk Panitia Pelaksana pelatihan, ujar Darwin.
Keterbukaan APDESI untuk menyampaikan ke publik sangat penting untuk diketahui oleh masyarakat luas, supaya tidak terjadi bola panas dan kegaduhan di masyarakat, Cetus Darwin.
Penjelasan tersebut sangat penting untuk memulihkan citra APDESI yang makin terpuruk di mata masyarakat Aceh Timur, Pungkas Darwin.
Reporter: ZAS
