terkini

Kasus Penyakit DBD Cukup Tinggi Di Pessel,Pemkab Pessel Ambil Langkah Antisipatif.

9/03/22, 08:46 WIB Last Updated 2022-09-03T01:46:01Z


PESSEL, MA- DEMAM Berdarah (DBD) yang terjadi di Sumatera Barat beberapa bulan terakhir perlu diwaspadai. Perkembangan terbaru data DBD di Pesisir Selatan selama 2022 tercatat 331 terjangkit. Satu orang meninggal dunia, yakni warga Kecamatan Linggo Sari Baganti. Tahun lalu, jumlah kasus DBD di Pessel sebanyak 39 kasus dan tidak ada korban meninggal.


Kepala Dinas Kesehatan Pessel, Syahrizal Antoni, mengatakan bahwa pihaknya bersama Tim Surveilans pada semua puskesmas yang ada di daerah itu terus melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) guna identifikasi lingkungan dan sanitasi akibat kasus DBD.


Upaya ini kami lakukan dalam rangka mengantisipasi penularan penyakit DBD di lingkungan masyarakat. Sebab sejak beberapa bulan terakhir kasus DBD cukup tinggi ditemukan di Pessel. Kasus ini tersebar di semua kecamatan yang ada dengan jumlah bervariasi, ujarnya.


Ditambahkannya bahwa PE identifikasi lingkungan dan sanitasi itu dilakukan petugas di sekitar rumah warga terkena DBD dengan jarak 100 meter samping kiri dan kanan, serta juga depan dan belakang. Melalui PE ini akan diketahui penyebab penyebarannya serta upaya apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi dan pencegahannya. Namun yang pasti masyarakat diminta untuk melakukan upaya 3M Plus, serta juga harus melakukan aksi bersih lingkungan sekitar rumah untuk memberantas sarang nyamuk,ujarnya.


Selain sosialisasi, petugas dari Dinas Kesehatan bersama Tim Surveilans, juga melakukan aksi bersih lingkungan bersama masyarakat pada nagari yang ditemui ada kasus DBD.


Selain itu kita juga melakukan pengasapan atau fogging pada beberapa titik lokasi yang diperlukan guna mengantisipasi penularan. Ini kita lakukan, karena hingga saat ini sudah tercatat jumlah warga yang terkena kasus DBD sebanyak 331 orang, satu orang meninggal dunia, yakni warga Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti pada bulan Mei lalu. Pasien yang meninggal ini sempat mendapatkan perawatan di RSUD dr M Zein Painan,ujarnya.


Dia menambahkan bahwa kewaspadaan masyarakat terhadap ancaman penularan penyakit DBD yang ditimbulkan oleh nyamuk aedes aegypti itu adalah di semua tingkatan kalangan.Sebab nyamuk penular DBD ini tinggalnya bukan ditempat yang kotor, tapi di tempat-tempat yang bersih seperti pada pakaian yang menggantung, atau tempat-tempat yang tersembunyi di dalam rumah,ujarnya lagi.(Chan***)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Kasus Penyakit DBD Cukup Tinggi Di Pessel,Pemkab Pessel Ambil Langkah Antisipatif.

Terkini

Topik Populer