Aceh Singkil-mediaadvokasi.id
Sudah enam hari banjir mengepung Singkil, Ibukota Kabupaten Aceh Singkil dan hampir seluruh pemukiman penduduk, sekolah dan sebagian perkantoran pemerintah terendam banjir.
Selama enam hari itulah anak-anak dan remaja usia belasan tahun memanfaatkan genangan banjir tersebut.
Diva dan Agan adalah warga Pulau Sarok, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Mereka bersama teman se usia lainnya setiap hari menghabiskan waktu bermain banjir di desa Pasar, tepatnya di Jalan Pojok Kecamatan Singkil.
Mulai dari salto ke dalam kubangan banjir, Lari-larian, siram-siraman, serta tingkah polah lainnya. Raut wajah mereka terlihat ceria, sesekali terdengar gelak tawa. Walau kulitnya mulai keriput dampak berlama-lama terendam air.
"Dijalan pojok desa Pasar ini, merupakan tempat kawasan langganan kami. Jika banjir, kami tetap memanfaatkannya di lokasi ini."kata Diva Rabu (9/11/2022).
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Singkil, setidaknya sudah 16 desa yang ada di Singkil, terdampak banjir.
Masing-masing Desa Rantau Gedang, Suka Makmur, Siti Ambia, Takal Pasir, Teluk Ambun, Ujung Bawang dan Desa Pea Bumbung.
Lalu Desa Pemuka, Kuta Simboling, Teluk Rumbia, Kilangan, Ujung, Suka Damai, Pasar, Pulo Sarok dan Desa Selok Aceh.
"Banjir masih terjadi di 16 desa Kecamatan Singkil, namun ketinggiannya sudah berangsur surut dengan ketinggian 10 cm sampai 30 cm."kata Plt BPBD Aceh Singkil Al Husni melalui Petugas Pusdalops PB, Rosiana.
Sementara banjir yang melanda di Kecamatan Kuta Baharu, Aceh Singkil Kata Rosi, banjir sudah surat.Sedangkan untuk musibah Longsor yang terjadi d desa lae Sipola Kecamatan Singkohor sampai saat ini belum ada penanganan."katanya.(Ahmad).
