Aceh Singkil-mediaadvokasi.id
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Singkil menyatakan, sepanjang tahun 2012 sampai 2022 Aceh Singkil menyumbang 24 kasus teridentifikasi positif menderita penyakit Human Immuno Deficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS).
"Dari jumlah itu, ada 11 orang warga Aceh Singkil yang positif HIV/AIDS telah meninggal dunia,"kata Kabid Pencegahan Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Aceh Singkil, Raja Maringin Kamis (1/12/2022).
Dikatakannya, sejauh ini pihaknya sudah melakukan pencegahan penyakit tersebut, dengan cara mengantarkan obat ke rumah yang bersangkutan ataupun sebaliknya, yakni datang langsung ke rumah sakit, atau ke pukesmas yang telah ditunjuk.
"Pukesmas yang ditunjuk itu, masing-masing Pukesmas Singkil, Pukesmas Gunung Meriah, Pukesmas Simpang Kanan, Pukesmas Kuta Tinggi dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Singkil, disitu mereka bisa mengambil obat penyakit HIV/AIDS tersebut,"katanya.
Namun perlu diketahui, kata Maringin, bagi warga yang telah positif terjangkit HIV/AIDS ini, tidak bisa disembuhkan. Jika sudah positif dipastikan akan seumur hidup tetap positif, dan tinggal menunggu hari kematiannya.
"Dan adapun obat-obat yang diberikan bagi penderita HIV/AIDS tersebut, tujuannya hanya untuk menahan penyebaran virus-virus di dalam tubuhnya, bukan untuk menyembuhkan,"terang Maringin.
Lebih lanjut Maringin menyebutkan, sebagian besar penyebab terjangkitnya penyakit HIV AIDS tersebut yakni disebabkan oleh Heteroseksualitas atau sering disebut Sex Bebas.
"Kalau disebabkan dari jarum suntik, sepertinya di Aceh Singkil belum ke arah itu (penyebabnya). Tapi kalau dari seks bebas, itu besar kemungkinan," sebutnya.
Begitupun katanya, usia yang sering terjangkit penyakit menular dan mematikan di Aceh Singkil ini mulai dari 20 hingga 45 tahun dan sebagian besar pengidap penyakit menular yang menyerang sistem kekebalan tubuh tersebut terdiri dari kalangan wiraswasta sebanyak 70 persen, dan 20 persen kalangan ibu rumah tangga sedangkan sisanya sekitar 10 persen berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Agar sebaran penyakit tersebut tidak semakin menular, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan praktik seks bebas dan menyimpang sehingga diharapkan dapat terhindar dari penyakit yang sangat berbahaya ini,"pungkasnya.(Ahmad).
