terkini

Ketua DPD RI Ajak PP Jambi Dorong Lahirnya Konsensus Nasional untuk Kembali ke Sistem Bernegara Rumusan Pendiri Bangsa.

6/26/23, 11:31 WIB Last Updated 2023-06-26T04:31:40Z


JAMBI.MA- Perjuangan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyambangi daerah-daerah terus berlanjut. Itu setelah, senator asal Jawa Timur itu mengajak kepada kader Pemuda Pancasila di Provinsi Jambi untuk mendorong lahirnya konsensus nasional kembali kepada sistem bernegara rumusan para pendiri bangsa. 


Sistem tersebut merupakan sistem yang terdapat di dalam Undang-Undang Dasar 1945 Naskah Asli berikut Penjelasannya. Menurut LaNyalla, dengan nama sistem Demokrasi Pancasila dan sistem Ekonomi Pancasila. Sebuah sistem tersendiri, yakni sistem asli Indonesia yang tak mengacu kepada sistem Liberal Barat maupun Komunisme di Timur.


"Sebuah sistem yang akan memperkuat posisi dan kedudukan rakyat sebagai pemilik kedaulatan dalam ketatanegaraan dan bernegara kita. Sehingga bangsa ini akan semakin kuat, karena rakyat berhak untuk ikut menentukan arah perjalanan bangsa," ujar LaNyalla saat menyampaikan orasi kebangsaan pada acara 'Penguatan 4 Pilar Kebangsaan yang diselenggarakan Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Provinsi Jambi di Graha Pemuda Pancasila Provinsi Jambi, Minggu (25/6/2023).


Dengan menerapkan sistem Demokrasi Pancasila dan Ekonomi Pancasila, LaNyalla optimistis tujuan dan cita-cita negara yang terdapat di Alinea ke IV Naskah Pembukaan Konstitusi dapat dicapai. Yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia, yang muaranya adalah terwujudnya 

Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.


Pria asli Bugis yang lahir di Jakarta besar di Surabaya itu melanjutkan, sistem bernegara yang dirumuskan para pendiri bangsa adalah sebuah sistem yang mampu mewadahi atau menjadi wadah secara utuh bagi semua elemen bangsa sebagai wujud penjelmaan seluruh rakyat. "Rakyat benar-benar memiliki tolok ukur dan saluran di dalam mekanisme ketatanegaraan kita," tutur LaNyalla.


Menurut LaNyalla, hal ini penting untuk disampaikan, lantaran sejak Era Reformasi bangsa ini telah melakukan amandemen konstitusi sebanyak empat tahap pada tahun 1999-2002. Amandemen tersebut tak lagi mencerminkan Pancasila dalam dalam isi Pasal-Pasal Undang-Undang Dasar 

hasil amandemen itu.


Bahkan sebaliknya, pasal-pasal yang telah diganti sebanyak 95 persen itu, justru menjabarkan ideologi lain, yaitu 

Liberalisme dan Individualisme sebagai kebutuhan landasan ekonomi kapitalistik.


"Akibatnya, Indonesia terasa semakin gagap menghadapi tantangan 

dunia masa depan yang semakin kompleks dan tidak pasti. Hal itu terjadi arena lemahnya kedaulatan negara dan lemahnya kekuatan ekonomi negara

dalam menyiapkan ketahanan di sektor-sektor strategis," papar LaNyalla.


Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum PSSI itu melanjutkan, saat ini negara-negara di dunia mulai menyiapkan reposisi 

untuk menyongsong masa depan, berdasarkan keunggulan masing-

masing negara berbasis keunggulan kompetitif atau komparatif yang mereka miliki.


"Contohnya Korea Selatan, Arab Saudi, Tiongkok, Uni Emirat Arab, India, mereka sudah mempersiapkan diri dengan keunggulan-keunggulannya," kata LaNyalla. 


Berangkat dari fakta tersebut di atas, LaNyalla mengingatkan pentingnya bangsa ini untuk mengkaji dan meninjau ulang sistem bernegara yang saat ini kita terapkan dan jalankan. Hal itu dilakukan untuk menata bangsa ini agar memiliki landasan yang jelas sebagaimana dicita-citakan para pendiri bangsa.


Dikatakannya, perubahan dan turbulensi global telah memaksa semua negara untuk semakin memperkokoh kedaulatannya sebagai sebuah negara. Terutama dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks dan tidak pasti. Untuk memperkokoh kedaulatan sebuah negara, LaNyalla menilai diperlukan kerja sama, semangat kejuangan dan sumbangsih positif serta keterlibatan semua elemen bangsa tanpa kecuali.


"Untuk itu, diperlukan sistem ketatanegaraan dan sistem bernegara 

yang lebih sempurna, yang mampu memberi jawaban atas tantangan dan.

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Ketua DPD RI Ajak PP Jambi Dorong Lahirnya Konsensus Nasional untuk Kembali ke Sistem Bernegara Rumusan Pendiri Bangsa.

Terkini

Topik Populer