PESSEL,MA - Salah seorang petani gambir di Sutera, Afriko (37),hampir dua bulan ini harga gambir di tingkat petani mencapai Rp42.000 per kilogram dengan kandungan air rendah.Harga tersebut dinilai cukup menggembirakan petani," katanya,Biasanya cuma Rp30.000 per kilogram, tapi sekarang sudah lebih dari Rp40.000 per kilogram. Harga ini membuat petani kembali bersemangat untuk memproduksi gambir.biasanya harga gambir rata-rata bertahan di harga Rp30.000 hingga Rp35.000 per kilogram.
Namun terhitung sejak April dan hingga awal Juni harga naik menjadi Rp43.000 per kilogram. Menurutnya salah satu alasan naiknya harga ditingkat petani itu, karena pengepul hingga eksportir menyatakan kebutuhan pasar di India tengah dilanda kekurangan pasokan.
Informasi produksi gambir di Sumbar dari beberapa tahun terakhir ini lagi turun. Hal ini mengakibatkan stok gambir di gudang eksportir turut berkurang," kata nya.ini Penyebabnya Riko mengaku tidak dapat dipungkiri terjadi penurunan produksi gambir di Pesisir Selatan maupun di Sumbar, karena sejak anjloknya dan tak kunjung membaiknya harga gambir, membuat petani mengabaikan kebun mereka. "Ya harganya murah, Rp30.000 per kilogram itu masih murah, kalau dihitung modal produksi, tidak untung di sana, hanya pas-pasan saja. Jadi petani memilih berhenti dulu memproduksi gambirnya," tegasnya. Di satu sisi petani merasa kenaikan harga gambir saat ini patut dimanfaatkan sebaik mungkin.selain menargetkan meningkatkan produksi, petani juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas gambirnya.
Semakin kering gambir yang dijual akan semakin tinggi harganya, nah gambir yang kita jual ini, masih ada kandungan airnya, jadi belum kering-kering amatlah. Tapi sudah layak untuk dijual," ungkapnya. Riko tidak menampik bahwa harga di tingkat pengepul atau di eksportir akan lebih tinggi ketimbang harga di tingkat petani. Menurutnya bila harga di tingkat petani Rp43000 per kilogram.(Chan***).