NTT, MA - "Kelabba Maja" atau dikenal dengan sebutan "Gunung Surga" atau "Gunung Pelangi" merupakan objek wisata alam yang berlokasi dekat Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur. Objek wisata ini diharapkan bisa menjadi alternatif destinasi wisata kelas Dunia. Keindahan pulau pelangi ini, tak kalah menakjubkan jika dibandingkan "Zhangye Danxia" di Cina.
"Gunung Surga" ini sangat indah dan menakjubkan bak pelangi. Ini bisa menjadi destinasi wisata berkelas dunia", kata Kandidatus Angge, KPP (Koordinator Program Provinsi) yakni Koordinator Pendamping Desa, Provinsi NTT saat dihubungi Media, kemarin (23/02/2019).
Angge menjelaskan, tempat ini sejenis Geomorfologi Petrografis ata lapisan batu unik yang terbentuk secara alamiah selama jutaan tahun lamanya.
"Gunung Pelangi" merupakan karunia Tuhan yang luar biasa yang harus disyukuri dan dikembangkan untuk kepentingan kesejahteraan rakyat di NTT", tegasnya.
Lokasi "Kelabba Maja" berada dekat pantai selatan Pulau Sabu. Sarana transportasi menuju ke pulau tersebut bisa ditempuh melalui jalur udara dan laut dari Kupang ke Pulau Sabu. Sejak 3 Tahun terakhir, menurutnya sedang dilakukan perbaikan dan penyempurnaan jalan dan penduduk setempat siap jadi pemandu wisata.
Terkait fasilitas di area wisata, Angge menjelaskan sudah tersedia homestay, penginapan dan LOPO (Rumah Bulat Tradional) untuk berjualan dan pembangunan MCK, hasil fasilitasi Pendamping Desa dalam melakukan kerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Pariwisata setempat.
Menurutnya, lokasi ini baru populer dan dibuka untuk umum sejak 3 tahun terakhir, sebab sebelumnya menjadi penguasaan oleh ulayat.
"Berkat Pendekatan bersama, dihasilkan kesepakatan Pemda dan pemilik lahan ulayat bahwa pengelolaan, penjagaan dan pengembangan objek wisata dilakukan secara bersama-sama", katanya.
"Bahkan, sejak 2 Tahun terakhir Dana Desa telah masuk untuk pemberdayaan kelompok masyarakat, baik berupa bantuan modal usaha, seperti di Desa Wadunedi kec Haumehara", tambah Angge.
Kelompok-kelompok penerima manfaat Dana Desa tersebut, lanjutnya telah berhasil mengembangkan usaha mereka dengan berbagai aktivitas, seperti berjualan souvenir dan menyewakan selendang atau sarung bagi para wisatawan yang hendak berfoto.
"Ini digagas oleh Pendamping Desa", pungkas Angge. (Ar/Yuli)
