Bener Meriah, MA - Koperasi Produsen Seroja Agrimitra Mandiri (PSAM) Bener Meriah sepakat untuk mengajukan dan membangun kerjasama pengelola kawasan hutan dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengolahan Hutan (KPH) Wilayah III Provinsi Aceh di Langsa, Kamis (4/4/2019).
Manajer PSAM, Yuzmuha mengatakan upaya itu dilakukan karena minimnya program pengelola kawasan hutan, dimana masyarakat yang tak memiliki lahan dan terus mengalami peningkatan penduduk di Bener Meriah.
Penyerahan serah terima dokumen dengan KPH III itu, jelas Yuhmuza yang juga Politisi Partai Aceh daerah Pemilihan I, di Bener Meriah ini, mengatakan, lahan seluas 2900 Ha itu akan dikelola oleh 1450 Kepala Keluarga (KK).
"Mengingat meningkatnya jumlah masyarakat yang tidak memiliki lahan perkebunan, dan mereka tinggal di rumah sewa dengan pekerjaan kesehariannya menjadi kuli bangunan, upaya ini akan mampu membuat masyarakat menjadi sejahtera, dan menjadi secercah harapan bagi mereka, " ujarnya.
Untuk itu ia menjelaskan Koperasi (PSAM) juga akan terus bersinergi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Bener Meriah khususnya Dinas Pertanian,perkebunan Perindustrian dan Dinas Pariwisata. "Ini dilakukan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat secara berkeadilan dan berkesinambungan," ungkapnya didampingi Ketua PSAM, M Hanafi.
Sementara itu Manager Koperasi Gayo Mandiri Coffee (GMC), Mohd Amin, mitra usaha di bidang pemasaran Koperasi (PSAM) menyampaikan bahwa kesadaran pasar terhadap produk ramah lingkungan (Agroforestri) berbasis kopi meningkat di dunia internasional.
"Kondisi ini harus dimanfaatkan dengan menjadikannya peluang peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pasar yang sadar produk ramah lingkungan akan membeli dengan harga lebih tinggi, yakni mencapai 3 kali lipat dari harga kopi biasa, apalagi pemanasan global sudah mulai meningkat," kata Amin.
Sedangkan Kepala UPTD KPH Wilayah III, Amri Samadi SHut M S, menyampaikan program yang di ajukan manager Koperasi (PSAM), Yuzmuha, dengan mekanisme pola kerjasama dengan pemerintah dan KPH, melalui Agroforestri berbasis tanaman kopi dan Alpokat, membuat harapan bagi petani.
"Menumbuhkan harapan bagi petani kawasan hutan yang tergabung kedalam Koperasi Produsen Agrimitra Mandiri (PSAM), sedangkan untuk lokasi yang di usulkan di desa Hakim Peteri Pintu, Kecamatan Mesidah, dengan luas lahan 2900 Hektar rencana pengelola 1450 Kepala Keluarga (KK).
Dalam pandangannya program tersebut bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani dan memenuhi kebutuhan hidupnya, disamping itu juga berkontribusi untuk memulihkan kawasan hutan lindung.
"Serta dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bener Meriah,sudah sepatutnya kita fasilitasi bersama sesuai dengan peraturan perundang-udangan yang berlaku.
Pembahasan awal sudah kita lakukan dengan koperasi (PSAM) Insyaallah dalam waktu dekat kita akan survey lokasi, nanti secara bersama kita akan bahas Rencana Kerja Usaha (RKU) dan Renaca Kerja Tahunan (RKT) dengan kajian yang matang agar program yang tawarkan betul betul efektif," papar Amri.
Pada Kesempatan yang sama Manager PT. Pondok Indah, Ir Egit, salah satu perusahaan yang telah mengantongi ijin pengolahan kayu rakyat yang tumbuh secara alami pada hutan HAK dari Pemerintah Aceh yang berlokasi desa Hakim Peteri Pintu mengafresiasi program kerja sama tersebut, ia menambahkan ketika kedua belah pihak sudah sepakat menandatangani RKU dan RKT Memorandum of understanding (MoU) pihaknya berkomitmen memberikan bantuan tunai dengan jumlah yang signifikan yaitu bibit kopi 2.000.000 batang dan alpokat unggul 500.000 batang.
"Ini sebagai bentuk kepedulian kami terhadap lingkungan dan memulihkan kawasan,maka kita tunggu kesepakatan kedua belah pihak," tuturnya. (Mahendra)
